Mohon tunggu...
Epetebang
Epetebang Mohon Tunggu... Wiraswasta - untaian literasi perjalanan indah & bahagiaku

credit union, musik, traveling & writing

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Re-charge Aktivis CU Stella Maris

16 Agustus 2020   20:38 Diperbarui: 16 Agustus 2020   20:44 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diskusi kelompok di pondok yahng asri di tengah hutan (foto:edipetebang)

Organisasi mesti secara berkala mengevaluasi diri agar menjadi lembaga yang dinamis, sehat dan mampu menjawab tantangan jaman.

Untuk memastikan program kerja terlaksana dengan efektif dan efisien serta untuk mencari solusi terhadap kendala pelaksanaan program yang mungkin ada, Credit Union Stella Maris melaksanakan kegiatan  monitoring dan evaluasi tengah tahunan tahun buku 2020.

Menurut Hermanus Abeh, Ketua Pengurus CU Stella Maris, tujuan Monev, Ethos Kerja dan Rekoleksi tersebut adalah:

(1). Memastikan program kerja terlaksana sesuai dengan misi dan visi lembaga dan gerakan CU;

(2). Dirumuskan strategi, taktik, solusi untuk mencapai program kerja yang belum tercapai;

(3). Para aktivis CU Stella Maris memiliki ethos kerja yang tinggi sehingga dapat melayani dengan hati dan penuh cinta kasih;

(4). Para aktivis mempunyai integritas tinggi dalam berkarya di CU Stella Maris;

(5). Terjalinnya komunikasi, hubungan yang harmonis antar pengurus, pengawas, komite, penasihat dan manajemen."Tujuan akhir yang diharapkan adalah meningkatnya prestasi diri, kerjasama kelompok dalam untuk mencapai tujuan lembaga,"papar Abeh dalam sambutan pada pembukaan.

Kegiatan yang dilaksanakan di Pusat Spiritual Pasionis, St.Gabriel, Bukit Laet, Kabupaten Kubu Raya ini difasilitasi oleh Edi V.Petebang, Ketua Puskopdit BKCU Kalimantan. "Sesungguhnya kegiatan Monev ini mengevaluasi dua aspek, pertama aspek program kerja dan kedua, evaluasi, refleksi diri",jelas Edi dalam pengantaranya. Evaluasi program dilaksanakan dalam kegiatan Monev tanggal 6 dan 7 juli, sedangkan evaluasi, refleksi diri dalam bentuk ethos kerja dan rekoleksi tanggal 8 dan 9 Agustus,'"papar Edi dalam pengantar brainstormingnya.

Monev berisi paparan Maria Sukarni, General Manejer terhadap pencapaian program kerja secara konsolidasi. Dilanjutkan pemarapan Maria Marselina, Manajer TP Wonobaru, Klaudia Cici, manajer TP Jungkat; Valentinus Karno, manajer TP Segedong dan Dwi Noprita, Manajer TP Siantan.

Paparan tersebut selanjutnya diperdalam dalam diskusi kelompok per TP tentang apa masalah yang dihadapi dana apa rekomendasinya. Ada sejumlah rekomendasi yang akan ditindaklanjuti Pengurus, Pengawas, Manajemen CU Stella Maris dalam sisa waktu bulan Agustus sampai Desember 2020.

Diskusi kelompok di pondok yahng asri di tengah hutan (foto:edipetebang)
Diskusi kelompok di pondok yahng asri di tengah hutan (foto:edipetebang)
Ethos Kerja & Rekoleksi

Penguatan ethos kerja difasilitasi Paulus Florus. Florus mengajak seluruh aktivis CU Stella Maris agar menjadi orang yang melayani (pelayan), bukan pekerja. "Seluruh pengurus, pengawas, penasihat, komite dan manajemen CU Stella Maris harus melakukan pekerjaan sebagai pelayanan, sebagai ibadah kepada anggota. Menerapkan disiplin diri serta melakukan bekerja dengan gembira,"harap Florus. Sesi ethos kerja yang berlangsung sehari penuh ini terasa menyenangkan karena disajikan dalam berbagai permainan, diskusi dan game.

Kegiatan Monev ditutup dengan rekoleksi yang difasilitasi Pastor Damaskus Damas, CP. Pastor Damas mengajak seluruh peserta merefleksikan dan mengintrospeksi kembali tentang hakikat kerja dalam Injil. Mengutip KItab Kejadian 1:28, Pastor Damas mengatakan bahwa "Manusia dipanggil, supaya bersama-sama melanjutkan karya penciptaan, kalau mereka menguasai bumi". Dengan demikian pekerjaan adalah satu kewajiban: "Jika seseorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan" (2 Tes 3:10, Bdk. 1 Tes 4:11).

Mengutip Katekismus Gereja Katolik (KGK) 2428, sewaktu bekerja, manusia melatih dan melaksanakan sebagian dari kemampuan kodratinya. Nilai utama dari pekerjaan itu datang dari manusia sendiri yang menciptakannya dan yang menerima keuntungannya. Pekerjaan memang untuk manusia, dan bukan manusia untuk pekerjaan (Bdk. LE 6). Tiap orang harus dapat menghasilkan melalui pekerjaan itu sarana-sarana untuk memelihara diri sendiri dan keluarganya dan supaya ia dapat menyumbang bagi persekutuan manusia.

"Pekerjaan atau karya manusia tidak dapat dipisahkan dari manusia yang diciptakan menurut gambaran Allah, sebab Allah melibatkan manusia untuk meneruskan karya penciptaan-Nya, demi kesejahteraannya dan sesamanya. Pekerjaan yang dilakukan dalam Roh Kudus, dan dilakukan dengan sabar, dapat menjadi kurban rohani, yang jika dipersatukan dengan kurban Kristus -dalam Ekaristi kudus- dapat menjadi sarana untuk menguduskan dirinya dan dan sesamanya,"pungkas Pastor Damas.

Semoga seluruh aktivis CU Stella Maris semakin bersemangat, selalu optimis, semakin gembira dalam melayani anggota agar CU Stella Maris terus berkembang, sehat lembaganya, sejahtera anggotanya.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun