Mohon tunggu...
Epetebang
Epetebang Mohon Tunggu... Wiraswasta - untaian literasi perjalanan indah & bahagiaku

credit union, musik, traveling & writing

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Re-charge Aktivis CU Stella Maris

16 Agustus 2020   20:38 Diperbarui: 16 Agustus 2020   20:44 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diskusi kelompok di pondok yahng asri di tengah hutan (foto:edipetebang)

Diskusi kelompok di pondok yahng asri di tengah hutan (foto:edipetebang)
Diskusi kelompok di pondok yahng asri di tengah hutan (foto:edipetebang)
Ethos Kerja & Rekoleksi

Penguatan ethos kerja difasilitasi Paulus Florus. Florus mengajak seluruh aktivis CU Stella Maris agar menjadi orang yang melayani (pelayan), bukan pekerja. "Seluruh pengurus, pengawas, penasihat, komite dan manajemen CU Stella Maris harus melakukan pekerjaan sebagai pelayanan, sebagai ibadah kepada anggota. Menerapkan disiplin diri serta melakukan bekerja dengan gembira,"harap Florus. Sesi ethos kerja yang berlangsung sehari penuh ini terasa menyenangkan karena disajikan dalam berbagai permainan, diskusi dan game.

Kegiatan Monev ditutup dengan rekoleksi yang difasilitasi Pastor Damaskus Damas, CP. Pastor Damas mengajak seluruh peserta merefleksikan dan mengintrospeksi kembali tentang hakikat kerja dalam Injil. Mengutip KItab Kejadian 1:28, Pastor Damas mengatakan bahwa "Manusia dipanggil, supaya bersama-sama melanjutkan karya penciptaan, kalau mereka menguasai bumi". Dengan demikian pekerjaan adalah satu kewajiban: "Jika seseorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan" (2 Tes 3:10, Bdk. 1 Tes 4:11).

Mengutip Katekismus Gereja Katolik (KGK) 2428, sewaktu bekerja, manusia melatih dan melaksanakan sebagian dari kemampuan kodratinya. Nilai utama dari pekerjaan itu datang dari manusia sendiri yang menciptakannya dan yang menerima keuntungannya. Pekerjaan memang untuk manusia, dan bukan manusia untuk pekerjaan (Bdk. LE 6). Tiap orang harus dapat menghasilkan melalui pekerjaan itu sarana-sarana untuk memelihara diri sendiri dan keluarganya dan supaya ia dapat menyumbang bagi persekutuan manusia.

"Pekerjaan atau karya manusia tidak dapat dipisahkan dari manusia yang diciptakan menurut gambaran Allah, sebab Allah melibatkan manusia untuk meneruskan karya penciptaan-Nya, demi kesejahteraannya dan sesamanya. Pekerjaan yang dilakukan dalam Roh Kudus, dan dilakukan dengan sabar, dapat menjadi kurban rohani, yang jika dipersatukan dengan kurban Kristus -dalam Ekaristi kudus- dapat menjadi sarana untuk menguduskan dirinya dan dan sesamanya,"pungkas Pastor Damas.

Semoga seluruh aktivis CU Stella Maris semakin bersemangat, selalu optimis, semakin gembira dalam melayani anggota agar CU Stella Maris terus berkembang, sehat lembaganya, sejahtera anggotanya.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun