Mohon tunggu...
Epetebang
Epetebang Mohon Tunggu... Wiraswasta - untaian literasi perjalanan indah & bahagiaku

credit union, musik, traveling & writing

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pemberdayaan Komunitas Model CU Sauan Sibarrung, Tana Toraja

16 September 2017   05:37 Diperbarui: 16 September 2017   05:48 2511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekretariat Komunitas Padang, dampingan CU Sauan Sibarrung (foto: puskopdit bkcuk)

Komunitas Padang didampingi empat orang, yakni dari Pengurus CUSS bidang pemberdayaan, manajer TP, komite TP dan Kelompok Inti. Laurensius Palinoan, dari unsur komite TP. Pendamping diberi SK oleh pengurus CUSS ia  berasal dari komunitas Padang tetapi tinggal di kampung sebelahnya.

Pendamping komunitas mengunjungi komunitas minimal tiga kali dalam sebulan. Ketika kunjungan, pendamping melakukan pelatihan keterampilan teknis, seperti pembuatan pakan ternak, pupuk kompos dan cair; pengerjaan pondok komunitas. Pendamping juga bisa dihubungi via telpon jika ada kesulitan ketika mereka praktek pembuatan pakan atau pupuk misalnya. Pendamping komunitas Padang ini adalah juga aktivis gereja dan pemerintah lokal, seperti pengurus desa/dusun. Dalam pemberdayaan komunitas ini maka peran pendamping sangat vital.

"Mereka adalah orang-orang yang tanpa lelah, mengorbankan waktu, tenaga, biaya untuk memberdayakan komunitasnya. Mereka mau melakukan ini karena merasa aktivitas itu adalah panggilan jiwanya untuk membantu sesama warganya agar hidup lebih sejahtera. Mereka menjadi berkat bagi siapa saja, apa saja dan di mana saja," jelas Yulius Ruruk, Pengurus CUSS Bidang Pemberdayaan.    

Aktivitas rutin di komunitas ini adalah pertemuan rutin setiap minggu kedua (sebulan sekali), pelatihan keterampilan teknis yang dibutuhkan komunitas, seperti membuat pupuk, pembuatan anti hama, dll. Direncanakan di pondok komunitas tersebut akan dibuat perpustakaan dan kegiatan anak-anak muda lainnya seperti olah raga dan music. "Yang paling penting  adalah warga langsung mempraktekkan keterampilan yang dilatihkan dalam hidup sehari-hari," jelas Lauren.

Untuk menjaga kekompakan, solidaritas  dan tanggung jawab diantara anggota komunitas, maka jika ada anggota komunitas yang mau meminjam ke CUSS harus mendapat rekomendasi (penjamin) dari sesama anggota komunitas. Tujuannya agar anggota komunitas secara bersama-sama bertangung jawab atas pinjaman anggota lainnya.

Meski belum lama dibentuk, namun dampak positif dari hadirnya komunitas ini mulai nampak. Misalnya, kemasan produk sudah lebih baik, kaum perempuan mulai berani bicara, ada pondok bersama, anggota memanfaatkan sekitar rumah untuk tanaman produktif, anggota saling sharing pengetahuan/keterampilan, ikatan kekeluargaan semakin kuat. Secara umum kualitas kehidupan menjadi lebih baik, misalnya kami bisa memperbaiki rumah, membeli kendaraan, bisa menyekolahkan anak ke jenjang lebih tinggi, " jelas Yohanes Rasima, Ketua Komunitas Padang.

"Dengan adanya CU Sauan Sibarrung dan komunitas ini, anak saya bisa sekolah lebih tinggi dan bisa keluar negeri," aku Agustina, wakil ketua Komunitas Padang.  Yang dimaksud keluar negeri adalah sebagai pelaut, bekerja di kapal di Makasar dan berlayar ke luar negeri. Di kalangan masyarakat Toraja ada semacam kebanggaan jika ada anggota keluarga yang menjadi anak buah kapal dan berlayar keluar negeri karena akan membawa banyak uang untuk keluarga.

"Kami dapat pengetahuan baru dengan bergabung di komunitas ini. Yang paling terasa dampaknya di kelompok ini adalah kami berani ngomong," ujar Yuliana Dina disambut gelak tawa kaum perempuan lainnya. 

Bagi CUSS, pemberdayaan melalui komunitas ini akan membawa dampak sangat positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di komunitas itu umumnya, khususnya yang sudah menjadi anggota CUSS. Di masa yang akan datang, komunitas Padang ini akan menjadi lebih berkembang karena ada antusiasme yang tinggi dari anggotanya yang mayoritas (90 KK dari 136 KK).

Tantangan terbesar ke depan adalah menjaga kekompakan warga komunitas serta menciptakan diversifikasi produk agar tercipta pasar sendiri. Yakni bagiamana agar tercipta suatu daur pasar dimana antara anggota yang satu dengan lainnya saling membutuhkan produk. Jika ini terjadi maka dengan sendirinya pasar terbentuk dan usaha pun berputar terus menerus.

Inspirator Pemberdayaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun