Wajahmu yang cantik manis lagi
Senyuman sepasti mentari timur tiap pagi"
Sungguh saya takut jika tali persahabatan ini putus hanya karena perasaan yang tak berujung. Sekuat-kuatnya saya, ternyata kerapuhan saya yang terus mendikte. Dan kerapuhan itu mengajarkan saya untuk melakukan kesalahan. Memang bukan keharusan, tapi sebuah kesalahan mengajarkan saya tentang pembelajaran yang sesungguhnya.
Untuk Mentariku...
Tersenyumlah, sungguh senyummu itu mampu menghangatkan orang-orang disekitarmu, juga aku. Semangati dirimu, ayah-ibumu, saudara-saudaramu, orang-orang disekitarmu,dan juga aku. Rianglah kembali, sebagaimana cerahnya mentari menyingsing pagi. Kejar cinta, raih cita, wujudkan mimpi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H