Begitu juga sebaliknya. Jika kendaraan terpantau ramai sistem AI akan menyalakan lampu hijau lebih lama dibandingkan biasanya.
Sekali lagi sebagai mana CCTV teknologi hanya mengatur agar tidak terjadi kemancetan. Padahal tidak itu saja yang dibutuhkan pengendara di negara kita ini.
Polisi yang menjaga saja, andaikan pelanggaran itu bisa dinego dengan pembayaran sejumlah uang saja masih pengendara tempuh. Apalagi hanya sekedar alat yang tanpa kekuatan untuk melakukan tindakan.
Pada dasarnya sistem kerja lampu lalu lintas menggunakan kecerdasan buatan (AI) dapat menggabungkan teknologi penginderaan, pemrosesan data, dan pengambilan keputusan untuk mengatur lalu lintas jalan dengan lebih efisien.
Diambil dari berbagai sumber berikut merupakan gambaran umum tentang bagaimana sistem tersebut dapat bekerja:
- Penginderaan
Sistem menggunakan berbagai sensor seperti kamera, sensor gerak dan sensor pendeteksi kendaraan untuk mengumpulkan data tentang lalu lintas di persimpangan.
Sensor-sensor ini dapat ditempatkan di berbagai lokasi strategis untuk mendapatkan gambaran yang lengkap tentang kondisi lalu lintas.
- Pengolahan Data
Data yang dikumpulkan oleh sensor-sensor tersebut dianalisis akan diproses menggunakan teknik pengolahan citra dan pengolahan data lainnya.
sistem AI dapat digunakan untuk mengenali dan mengklasifikasikan jenis kendaraan, menghitung kepadatan lalu lintas, mendeteksi pelanggaran lalu lintas dan mengidentifikasi pola perilaku pengendara.
- Pengambilan Keputusan
Berdasarkan data yang dikumpulkan dan diproses, sistem AI dapat mengambil keputusan tentang waktu dan durasi lampu lalu lintas yang harus diatur.