Tapi media sosial harus tetap ada, karena inilah panggung masyarakat untuk menyampaikan pendapat. Ditengah makin banyaknya media mainstream yang dikuasai oleh pemilik modal yang berafiliasi dengan kekuasan, ataupun media dimiliki oleh pemilik Parpol maka kita akan dihadapkan pada kondisi dimana informasi yang tersaji disinyalir telah ada pesanan tertentu.
Tidak sedikit kejadian antara netizen berkelahi karena diawali dengan perbedaan dan salah menggunakan media sosial. Beberapa kasus yang bermula dari media sosial juga telah banyak, dan ada yang telah menjalani masa hukuman.
Jangankan masyarakat kecil sekelas Presiden Jokowi, mantan Presiden RI, SBY, Megawati, mantan Wapres Boediono dan lainnya tidak lepas dari “kekejaman” media sosial. Pembunuhan karakter dilakukan secara terus menerus dan masif.
Kita musti menjadi netizen yang cerdas dalam berfikir, santun berkata dan bijak dalam membuat keputusan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H