Mohon tunggu...
Jackson Sai
Jackson Sai Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sidang Perdana Jessica: Jaksa Karang Cerita, Kasus Masih Gelap

18 Juni 2016   08:59 Diperbarui: 18 Juni 2016   16:43 919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber photo Kompas.com

Hari-hari panjang kini terus dilakoni Jessica Kumala Wongso ( Jess) dibalik jeruji besi tahanan penegak hukum. Seperti diketahui sepulangnya dari Australia ia dituding terlibat dugaan kasus pembunuhan sahabat karibnya sendiri semasa mereka sama sama menuntut ilmu negeri orang . Jess dan Mirna serta dua saksi lainnya yakni Hani dan Vera sudah berteman sejak mereka sama-sama bersekolah di Kampus Billy Blue College Of Design, di Sydney Australia.

Hari Rabu ( 15/6) Jess, terdakwa pembunuhan Wayan Mirna Salihin , mulai menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri jakarta Pusat. Pada sidang tersebut , Jaksa penuntut umum dari Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat Ardito Muwardi dalam dakwaannya, mencoba menggambarkan kronologis peristiwa yang terjadi disaat pertemuan tiga orang sahabat karib sesama alumnus Billy Blue College Of Design, di Sydney. di Kafe Olivier, Grand Indonesia, pada 6 Januari 2016 lalu.

Menuru Ardito Muwardi saat itu di Olivier Restoran, Jessica telah memesankan kopi kesukaan Mirna yakni Vietnamesse Ice Coffee (VIC). Kejadian berlangsung cepat. Sekitar pukul 16.24, pelayan Olivier Cafe membawakan VIC untuk Mirna yang dipesan Jessica di meja 54. Saat itu Mirna belum datang. Setelah itu Jessica langsung berpindah tempat duduk dan meletakkan 3 paper bag di atas meja. Jaksa meyakini, aksi itu dilakukan untuk menutupi perbuatan yang akan dilakukan Jessica yakni menaruh racun sianida ke kopi Mirna.

"Dalam rentan waktu pukul 16.30 WIB - 16.45 WIB, terdakwa langsung memasukkan racun natrium sianida ke dalam gelas berisi minuman VIC yang disajikan untuk korban Mirna," ujar JPU Ardito Muwardi.

Lalu masih menurut Ardito, setelah memasukkan racun sianida ke gelas VIC Mirna, Jessica langsung meletakkan gelas itu di tengah meja. Usai memastikan semua berjalan lancar, Jessica memindahkan 3 papaer bag ke sofa dan kembali ke tempat duduk semula.

Beberapa saat kemudian sekitar pukul 17.18 WIB, korban Mirna dan saksi Hani datang menemui Jessica yang sudah menunggu di meja 54. Mirna langsung duduk di tengah sofa, tepat di depan minuman VIC yang sudah dipesan Jessica untuk korban.

Terjadilah kejadian itu.

Dari dakwaan Jaksa penuntut umum yang dimuat Merdeka.com tersebut diatas, bahwa uraian surat dakwaan sudah menuhi syarat formal yakni sudah menguraikan waktu dan tempat dilakukannya tindak pidana pembunuhan.

Namun syarat materil uraian pada surat dakwaan tersebut kurang lengkap and kagak jelas . Pada surat dakwaan kagak disebutkan atau tidak diuraikan darimana Jess mendapatkan racun sianida tersebut sebelum dimasukin ke gelas wayan Mirna. Apa diambil dari saku celane jess. Atau racunnye diambil dari tas paper bag diatas meja, atau racunnye dliletakin dikolong meja.

Nah yang itu kagak dijelasin dalam surat dakwaan . akibatnya

Kabur tuh dakwaan

Seharusnya cara Jess masukin racun ke gelas wayan Mirna diurain dalam surat dakwaan secara rinci, cermat , legkap and jelas. sebagaimane yang dimaksud pada pasal 43 ayat 2 huruf “b” UU KUHAP.

Itu kelemahan surat dakwaan Jakse penuntut umum pada kasus Jess

Lalu Jaksa penuntut umum coba rekayasa masa lalu Jess  di Australia, berdasarkan fakta fakta yang didapat jakse dari polisi , seolah olah Jess dendam ame Wayan Mirna gegara Wayan Mirna nyaranin agar Jess mutusin aje tuh cowoknya , karena menurut Ardito, Wayan Mirna nganggap cowoknya Jess kudu narkoba dan kagak bermodal.

Nah disini masih menurut Ardito, rupanya Jess sakit hati ama Wayan Mirna. Jess dendam Ama Wayan Mirna, lalu Jess berniat ngabisin nyawenya wayan Mirna.

Enak aja tuh Jaksa Ardito ngarang ceritera.

Gimana kalu ceriteranya dibalikin

Misalnya sebalik Jess berterimakasih ama Wayan Mirna udah ngingatin dia, sebelum Jess terlanjur nikah ama tuh cokwok . untuk itu lalu Jess memang sengaja ngajak ketemuan Wayan Mirna dkk nya sekedar kangen kangenan and seraya ngucapin terimakasihnya atas sarannya Mirna dimaksud. untung ade  Wayan Mirna, sehingg Jess tidak terlalu jauh masuk kekubangan Cowok narkoba tersebut

Maka rekayasa sang penuntut umum pada surat dakwaan jakse tersebut dapat dimentahin dan dengan sendirinya motiv pembunuhan Wayan Mirna kembali kabur.

Dengan tidak diuraikannya cara jess memasukin racun ke gelas Wayan Mirna dalam surat dakwaan jaksa , maka surat dakwaan terrsebut kagak memenuhi syarat materil suatu surat dakwaan sebagaiman dimaksud Pasal 143 yat 2 huruf b

Seharusnya jika kasus ini kagak jadi perhatian publik, maka eksepsi Kuasa hukum Jess pada sidang berikutnya diyakini akan diterima oleh Majelis Hakim yang ngadili tuh kasus.

Namun nampaknya , karena kasus ini udah mencuat kepermukaann, apapun alasan eksepsi kuasa hukum Jess , Eksepsi nya akan ditolak oleh Majrlos  Hakim dan sidang berlanjut masuk kepada sesi kerangan saksi saksi.

Menurut gue , jika Jaksa penuntut umum tidak dapat menghadirkan saksi yang ngeliatin langsung Jess masukin racun ke gelas Wayan Mirna dan kagak ade bukti tambahan yang disembunyikan polisi dari pubik sebagaimana yang beredar di media selma ini , , maka menurut gue , kasus ini masih gelap dan kemungkinan besar Jess bisa bebas.

Kita tunggu aja deh kisah lanjutnye.

Karena menurut Gue , jaksa ngarang aje tuh motiv pembunhuan Wayan Mirna.. kasus masih gelap

kta tunggu tahapan berikutnya

Sumber

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun