Mohon tunggu...
Jaka Suara Akhir Zaman
Jaka Suara Akhir Zaman Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa _ Penceramah

Bacalah Buku maka anda akan menuai Gagasan. Taburlah gagasan maka anda akan menuai Pemikiran. Taburlah Pemikiran maka anda akan menuai Karakter. Taburlah karakter maka anda akan menuai kebiasaan. Taburlah kebiasaan maka anda akan menuai masa Depan. Taburlah masa depan maka anda akan menuai kesuksesan. Taburlah kesuksesan maka anda akan menuai kebahagiaan.

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Full Film "Alur Cerita Film Bajrangi Bhaijaan". Karya Kabir Khan

16 Oktober 2021   22:27 Diperbarui: 16 Oktober 2021   23:25 4321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para penumpang disana pada riang gembira mendengarkan cerita cinta Bajrangi. Setibanya di rumah Rasika, Bajrangi pun menjelaskan tentang Syahida sebagai anak yang hilang. Dayanan pun berkata, bagaimana jika orgtua Syahida tidak mencari anaknya ? Sampai kapan kau begini ? Lebih peduli terhadap orang lain daripada dirimu sendiri. Kau seharusnya bekerja keras membelikan Rasika rumah baru dan barulah kau bisa menikah; ingat itu kata Dayanan. Pada saat menemani Rasika berbelanja Bajrangi pun berkata pada Rasika; mungkin Syahida anak dari kasta brahmana karena kulitnya putih. Kemudian bagaimana jika orgtuanya tidak mencarinya kata Rasika. Siapa tahu dia adalah anak yatim piatu. Ada benarnya juga perkataan Rasika; pikir Bajrangi. Tapi sepertinya, jika anak itu yatim piatu dewa akan mengabarinya padaku; kata bajrangi dengan yakin. 

Sementara itu di rumah, Syahida yang tidak terbiasa memakan masakan orang Hindi pun memutuskan untuk menyelesaikan makanan nya dengan cepat dan ketika di dapur dia mencium aroma ayam goreng yang dimasak oleh tetangganya Dayanan yang kebetulan merupakan seorang muslim, jadi Syahida pun akhirnya pergi kesana. Ketika bajrangi dan Rasika kembali ke rumah, mereka mendengar kabar kalau Syahida hilang. Mereka pun mencarinya dimana Syahida berada, stelah melakukan pencarian, akhirnya Rasika menemukan Syahida sedang memakan ayam dan daging di rumah seorang muslim. Bajrangi pun merasa kaget, dan ternyata dugaan nya selama ini salah. Karena kalau Syahida berasal dari kasta brahmana, dia tidak akan memakan daging hewan. Informasi tentang keberadaan orangtua Syahida pun masih belum mereka ketahui, karena kondisi Syahida yang bisu. Di rumah makan pun Syahida dipesankan ayam dan makan terpisah dari mereka. Mungkin Syahida adalah kasta ksatria, karena mereka juga kadang-kadang makan daging hewan,kata bajrangi yang masih berfikir kalau Syahida adalah orang Hindi seperti mereka. Disana Syahida pun menangis ketika melihat seorang anak yang disuapi oleh ibunya. Melihat hal itu Bajrangi dan Rasika pun mencoba menghibur Syahida dengan melakukan joget ayam agar Syahida tidak bersedih lagi. 

Hari demi hari pun berlalu, bajrangi dan Rasika sering membawa Syahida kemana pun mereka pergi,bahkan ketika beribada dipasar. Tapi Syahida adalah seorang muslim, dia pergi beribadah disebuah mushola yang ada dipasar. Bajrangi yg melihat Syahida tengah beribadah pun menjadi heran dan menyadari kalau ternyata anak kecil yg ia tolong itu adalah seorang muslim. Diapun keluar dari mushola itu dan mengabari hal ini kepada Rasika. Bajrangi takut kalau ayahnya Rasika akan mengusir nya, karena Dayanan tidak mau ada umat agama lain yg tinggal di rumahnya. Tapi Rasika tidak mau meninggalkan Syahida, karena ia hanyalah seorang anak kecil yang berusia 6 thn jauh dari rumah dan jauh dari orangtuanya. Soal kasta dan agama, itu hanya omong kosong, jangan buang waktu kita untuk urusan yg sepele, kau adalah orang baik,dan karena itulah aku suka dan cinta padamu;. Kata Rasika.setelah itu Mereka pun kembali untuk mencari Syahida dan saat Bajrangi mendapatkan pelukan kasih sayang dari seorang anak kecil yang masih polos dan tak mau kehilangannya. Dalam hatinya, Bajrangi pun berjanji akan tetap mengantarkan Syahida pulang ke orangtuanya.

Di rumah, Bajrangi khawatir kalau Dayanan mengetahui dia membawa orang muslim masuk ke rumahnya.Namun, Rasika berusaha meyakinkan bajrangi, siapa yg akan bilang ke ayahnya ?, Tidak akan ada yg tau tentang ini,ujarnya. Di saat yang sama di rumah tersebut sedang nonton bareng pertandingan kriket antara India dan Pakistan. Pada saat Pakistan berhasil mencetak angka dan memenangkan pertandingan, Syahida pun bertepuk tangan dan menari- nari didepan TV, sehingga membuat semua orang tercengang melihatnya. Apalagi disaat Syahida mencium bendera Pakistan yg ada di tv tersebut. Sontak saja semua yang berada disana menjadi kaget. Bajrangi pun bertanya kepada Syahida apakah dia berasal dari Pakistan? dan Syahida pun angkat tangan dan menganggukkan kepalanya. 

Dayanan pun marah besar kepada Bajrangi dan menyuruh Bajrangi untuk mengantarkan Syahida ke kedutaan Pakistan di India. Dayanan masih punya dendam tersendiri kepada orang Pakistan akibat konflik di masa lalu. Dayanan tidak mau kalau Syahida masih berada di dalam rumah nya lagi. Jadi keesokan harinya, Bajrangi mencoba pergi menuju kedutaan Pakistan dan menjelaskan yg terjadi. Namun,karena paspor Syahida ada dengan ibunya,jadi permintaan itu ditolak. Bajrangi pun diusir oleh petugas keamanan karena terus memaksa untuk meninggalkan Syahida disana. Disaat yg bersamaan, terjadi rusuh di kantor kedutaan tersebut, untungnya mereka berhasil keluar. Namun, efek dari kerusuhan tersebut akhirnya kantor kedutaan itu ditutup. Dan visa untuk ke Pakistan dibekukan selama satu bulan. Ketika bajrangi meminta bantuan agen travel mereka tidak bisa membuatkan paspor untuk pergi ke Pakistan. Namun dari sana bajrangi mendapatkan informasi tentang kalau ada cara buat dia untuk pergi ke perbatasan tanpa paspor. Tapi petugas ini meminta sejumlah uang yang cukup besar jumlahnya. Malam harinya saat Bajrangi sedang menghitung uang yang dimilikinya, tiba-tiba Rasika menghampiri dan memberikan uang tabungan miliknya kepada bajrangi, uang yg tadinya mau dijadikan DP rumah mereka. Namun untuk saat ini yg terpenting adalah bagaimana caranya kita bisa memulangkan Syahida, kata Rasika. Dengan uang yg terkumpul pun BAJRANGI kembali ke agen travel tersebut dan meninggalkan Syahida disana. Sebenarnya Syahida menolak untuk pergi bersama petugas tersebut, namun Bajrangi tidak punya pilihan lain. Sambil menangis pun Bajrangi meninggalkan Syahida disana. Dalam perjalanan pulang Bajrangi melihat orang yang menjual gelang yang disukai Syahida, dan akhirnya bajrangi membelikan hadiah perpisahan untuk Syahida dan langsung bergegas menyusul Syahida ke tempat dimana tadi ia meninggalkannya. namun sudah terlambat kantor agen travel nya sudah keburu tutup. namun dari kejauhan bajrangi melihat mereka berdua sudah naik becak. bajrangi pun langsung mengejar beca tersebut dan berhasil menyusulnya. Lalu ia mendapatkan informasi dari supir baca tadi, bahwa mereka berdua pergi ke hotel itu. bajrangi pun langsung menyusul mereka ke hotel tersebut. hotel ini adalah hotel esek-esek tempat tidak benar.

Bajrangi kemudian langsung mencari- cari Syahida dari kamar ke kamar sehingga mendapatkan kalau si petugas tadi tengah bertransaksi dengan mujikari untuk menjual syahida. Bajrangi pun menjadi geram dan marah, matanya merah darahnya mendidih. Syahida pun langsung berlari untuk memeluk bajrangi. Preman yang ada disana mencoba merebut syahidah kembali, tapi bajrangi berhasil membuat preman itu keluar jendela. Satu persatu preman di sana dihajar bajrangi termasuk petugas travel tadi. Karena sudah tidak percaya lagi dengan siapapun, bajrangi pun memutuskan untuk memulangkan Syahida ke Pakistan sendirian tanpa paspor tanpa Visa bajrangi dengan keyakinannya, berniat untuk memulangkan Syahida dengan usahanya sendiri.

Singkat cerita, mereka pun pergi dengan bis dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki, ditengah-tengah perjalanan, bajrangi dicegat oleh seorang lelaki bernama Ali. Dia pun ditawari tumpangan akan tetapi harus membayar sejumlah uang. Bajrangi menolak dan memilih untuk terus berjalan kaki tapi Ali meyakinkan kalau pagar perbatasan itu, dialiri listrik bertegangan tinggi. Petugas perbatasan pun akan akan menembaki mu, baru bertanya ke mayat mu, apakah kau orang India atau Pakistan kata Ali.? Demi kebaikan anak ini, mari ikut denganku katanya. Akhirnya bajrangi pun naik mobil, dan mereka pun sampai di perbatasan. Kemudian, Ali membantu mereka untuk melewati pagar itu dengan terowongan. Ketika sampai di seberang, bajrangi malah tidak mau pergi, sampai dia meminta izin tentara jaga supaya diizinkan untuk lewat. Ali pun tidak habis pikir, karena bajrangi punya pemikiran seperti itu. Tentara jaga akan menembaki kita katanya namun, bajrangi adalah orang jujur dia harus meminta izin terlebih dahulu. Ali pun akhirnya pergi meninggalkan bajrangi dan Syahida, ma ketika tentara jaga memergoki mereka, bajrangi mengatakan semuanya dengan jujur, termasuk cara dia melewati pagar itu dengan terowongan. Namun itu semua tidak ada gunanya karena mereka tetap di suruh kembali ke India. Tak lama kemudian, dengan melewati terowongan yang lain mereka pun menyebrang kembali, kali ini bajrangi tetap jujur, namun dia ditendang oleh tentara jaga karena keyakinannya. Karena melihat Syahida menangis, sang komandan pun menyuruh anak buahnya untuk berhenti memukuli bajrangi. Komandan tersebut memutuskan, kami akan kembali ke sini 10 menit lagi, kami akan tahu kalau kamu akan pergi ke Pakistan atau ke India, tapi kalau ku lihat ternyata kamu masih berada disini, maka kau akan ku tembak kata komandan tersebut.

 10 menit kemudian, bajrangi dan Syahida masih tetap disana, bajrangi tetap bersikeras kalau dia butuh izin dari tentara jaga, dan berjanji jika sudah mengantarkan Syahida pulang ke orangtuanya, maka dia akan kembali. Akhirnya hati sang komandan pun luluh juga, mereka berdua mendapatkan izin untuk masuk ke wilayah Pakistan. Merekapun kemudian melanjutkan perjalanan, pada saat mereka sedang beristirahat makan dan minum, bajrangi pun menyuruh Syahida untuk makan dengan cepat karena ada polisi di sana. Di saat mereka telah pergi dari tempat tersebut, para polisi itu mengejar mereka dan mencari borgolnya yang hilang. Bajrangi mengatakan bahwa mereka tidak mengambil borgol kepunyaan polisi tersebut buat apa mencuri borgol katanya; setelah digeledah ternyata Syahida yang mengambil borgol tersebut karena mengira kalau itu adalah gelang, mereka pun ditangkap polisi dan bajrangi dianggap sebagai mata-mata India karena tidak mempunyai paspor dan visa. 

Sementara itu itu ada seorang reporter yang tengah mengabarkan sebuah berita di terminal, di sana dia mendapatkan informasi dari warga sekitar kalau ada mata-mata India yang ditangkap. Karena itu berita yang panas dia pun segera pergi menuju kesana. Sesampainya di kantor polisi , reporter tersebut langsung mewawancarai bajrangi dan merekamnya untuk berita, ketika itu mereka punya waktu yang sangat singkat akhirnya bajrangi tidak bisa menjelaskan begitu banyak, bajrangi pun ditanya nya mengenai misinya ke Pakistan. Padahal berulang kali bajrangi menjelaskan bahwa dia hanya ingin mengantarkan Syahida ke orang tuanya. Di saat yang sama Syahida melihat gambar bukit di kalender dia pun menganggukkan kepala ketika bajrangi bertanya, apakah itu adalah tempat di mana dia tinggal? Polisi pun bertanya kenapa sahida tidak bisa bicara dia pun berkata kalau Syahida tidak punya lidah sampai menekan mulut anak kecil ini, melihat hal itu bajrangi pun marah dan menghajar para polisi yang ada di sana, sang reporter yang sedang meliput di depan kantor polisi pun, segera mengikutinya. Disaat bajrangi naik bus, reporter inipun ikut naik untuk memata-matai bajrangi. Di dalam bus reporter tersebut menelepon polisi dan mengabarkan kalau dia lagi berada di dalam bus yang sama dengan bajrangi, lalu menginformasikan nama bus itu bajrangi bertanya pada kenek bus tentang gambar yang ditunjukkan, semua penumpang pun dikasih lihat satu persatu, berharap ada informasi mengenai tempat tersebut. Di saat itulah si reporter menyadari kalau bajrangi ternyata bukankah mata-mata dan akhirnya Iya membuka penyamaran dirinya, waktu yang sangat tepat sekali, karena ketika polisi mencegat bus ini, kenek bus dan para penumpang yang telah mengerti tentang keadaan ini dan menutupi fakta itu bahwa bajrangi berada di bus tersebut.

Mereka bertiga pun telah bersembunyi di atas bus, bajrangi dan Syahida pun akhirnya selamat dari kejaran polisi. Mereka bertiga pun setelah itu beristirahat di sebuah masjid sampai sampai besok pagi, bajrangi pun kaget kalau ternyata tempat ia beristirahat itu itu adalah masjid, dia pun langsung melarikan diri keluar kemudian bertemu dengan seorang kyai dan Kiai berkata bahwa masjid itu terbuka bagi semua orang, lalu mempersilahkan bajrangi untuk masuk kembali ke dalam. Di sana na na na bajrangi menjelaskan kan semuanya kepada kyai dan meminta informasi tentang daerah yang ada di gambar tersebut, namun diantara mereka tidak ada yang tahu tentang tempat tersebut. 

Di saat yang sama, patroli polisi kian ketat di luar sana, untungnya keberadaan bajrangi dan Syahida dirahasiakan oleh sang kyai. Karena tidak mungkin keluar dengan patroli polisi dimana-mana merekapun akhirnya mencari cara lain dengan menyamar sebagai muslimah bercadar untuk menutupi wajah mereka sehingga bisa keluar, dengan bantuan and1 kyai mereka bertiga pun diantar untuk melanjutkan perjalanan, dengan rute yang aman dari patroli polisi mereka pun melanjutkan perjalanan, menumpang dari 1 kendaraan ke kendaraan lainnya menumpang di satu tempat ke tempat lainnya. Perjalanan mereka pun telah mendekati tempat daerah tinggal Syahida namun mereka belum menemukan kan Di mana tempatnya shahidah tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun