Saya hanya melihat wasit yang memimpin Indonesia di Piala Asia U-23, yang memiliki sikap teguh, dan tidak terlalu “terprovokasi” wasit VAR adalah Majed Al Shamrani asal Arab Saudi, bukan karena Indonesia menang lawan Australia, tapi pertandingan yang keras berjalan mulus dan enak ditonton. Wasit ini sangat “Pede” pada keputusannya, dan tak terpengaruh VAR.
Bagaimana Indonesia Bisa Menang ?
Keunggulan Guenia sebagai lawan Indonesia di babak Play-off Olimpiade Paris 2024, sudah banyak dikupas oleh banyak pengamat, termasuk Anthoni Jama Ballah pemain asal Liberia yang pernah main di PSM, PSIS, dan Persita. Guenia unggul fisik, determinasi, Teknik, dan skill bermain.
Menurut Jama Ballah jangan biarkan permainan Guenia berkembang, artinya Indonesia harus menekan sepanjang pertandingan jika mau menang, termasuk jangan banyak bikin pelanggaran, pemain Afrika sangat jago bermain bola mati, kebanyak memiliki tendangan sangat keras.
Rasanya memang terdengar sangat sulit menghadapi Guenia, sepak bola Afrika dipandang lebih kuat dari Asia, kecuali Jepang dan Korea Selatan yang sudah sering menang dengan tim-tim Afrika.
Pesimis ?
Tentu tidak. Jika pesimis akan membenamkan Indonesia ke jurang kekalahan. Pertandingan akan berjalan keras dan cepat. Oleh karena itu Indonesia butuh tenang dan fokus. Bermain lepas, dan lupakan Olimpiade, meskipun ini pertandingan Olimpiade yang sesungguhnya. Olimpiade menjadi beban negative buat Indonesia, toh target sudah tercapai.
Diperkirakan perandingan yang keras tentu akan terjadi banyak pelanggaran. Di sinilah keberuntungan akan bermain. Indonesia mungkin akan mendapat banyak hukuman, bisa mengarah penalty atau kartu merah, tetapi Guenia juga bisa mendapat itu, tinggal mana yang lebih beruntung.
Soal permainan rasanya kita tak perlu khawatir lagi semenjak timnas ditangani Shin Tae Yong, tetapi kondisi normal harus dimilik tim, artinya recovery baik, mental tidak terbebani.
Marcelino-Witan