“Soal Keberuntungan”
Keberuntungan mungkin akan selalu menjadi perdebatan dalam sepak bola. Apakah ia menjadi factor yang menentukan, atau hanya sebuah sublimasi/pengalihan jika sebuah tim kalah tetapi tim bermain baik.
Pada sepak bola modern saat ini menurut saya, keberuntungan menjadi faktor yang bisa menjadi penentu sebuah tim menang atau tidak, tetapi syaratnya bahwa sebuah tim harus bermain baik. Tak ada tim yang lemah, atau level berada di bawahnya cuma berharap keberuntungan untuk menang, tanpa menunjukkan kerja keras, dan kemauan.
Saat ini sepak bola memiliki beberapa factor yang mempengaruhi keberuntungan. Pertama dan mungkin ini akan terus menjadi perdebatan adalah VAR. Subjektifitas wasit yang memang sudah besar, saat ini ditentukan oleh subjektifitas wasit VAR, meskipun wasit VAR posisinya adalah asisten, tapi pada kenyataannya seringkali mempengaruhi keteguhan wasit yang memimpin pertandingan.
Padahal wasit diberikan subjektifitas untuk menolak usulan asisten wasit di VAR. Seorang pemain yang mencetak gol saat ini tidak lagi nyaman merayakan, sebelum keputasan final wasit setelah melihat VAR.
Jika wasit VAR tidak berpendapat maka itulah keberuntungan, meskipun memang ada gol-gol yang dapat diperdebatkan.
Barangkali gol Roger Miller (Cameron) ke gawang Rumania pada Piala Dunia 1990, bisa teranulir oleh VAR, karena Rogger Milla meloncat dari jarak sekita 1,5 meter menabrak pemain belakang Rumania untuk bisa menguasai bola dan mencetak gol. Itulah juga keberuntungan, karena belum ada VAR.
Kedua adalah pelanggaran, menjadi hal yang sangat subjektif, yang justru disarankan oleh wasit VAR. Penyebab kartu merah behamburan dalam satu pertandingan atau turnamen, termasuk pada ajang FIFA atau AFC.
Pada Piala Dunia 2020, pelanggaran injak kaki menjadi trend, wasit hanya mengganjar kartu kuning, tetapi di Piala Asia U-23, atau diajang lain yang levelnya di bawah Piala Dunia wasit justru menghukum dengan keras sampai kartu merah. Jadi seorang pemain juga memerlukan keberuntungan yang datang dari keputusan wasit di tengah lapangan, maupun usulan wasit VAR, meskipun itu bisa saja ditolak.