Mohon tunggu...
Jaka Sindu TREK BOLA
Jaka Sindu TREK BOLA Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati dan pecinta sepak bola

Pemerhati dan pecinta sepak bola

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timnas U-23 Indonesia Bisa Kalahkan Uzbekistan

29 April 2024   12:10 Diperbarui: 29 April 2024   12:25 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Formasi 4-2-3-1, saya kira akan  mampu meredam serangan Uzbekistan, dengan sedikit perubahan, tentu dengan penjaga gawang tetap Ernando Ari. 4 Pemain belakang STY dapat menempatkan Hubner-Ridho-Komang-Ferrari, 2 double  Pivot Ivar Jenner-Nathan-Tjo-A-On, 3 Pemain tengah Witan-Marcelino-Arhan, sedangkan 1 striker bisa menempatkan Ramadhan Sananta/Stroyer/Hoki Caraka.

Solusi lain untuk memperkuat pertahanan, bisa saja STY menempatkan Nathan di Center Back berduet dengan Rizky Ridho, dan mendorong Komang untuk bermain sebagai gelandang bertahan mendampingi Ivar Jenner. Komang dikenal sebagai bek yang mampu mencetak gol, sehingga penempatan di sektor gelandang bisa efektif, daripada di posisi bek, yang mendapatkan 2 kali blunder.

Ini tentu menjadi kesempatan Sananta, setelah absennya Rafael Struik yang terakumulasi kartu kuning. Ramadan lebih berpengalaman melawan Uzbekistan, tetapi bisa saja STY memasang Stroyer atau Hoki di babak pertama, sebagai destroyer. Sebagai sebuah strategi pilihan mungkin lebih mengarah pada Jeam Kelly Stroyer, yang memiliki kecepatan, kekuatan, passing yang baik, dan berani menembak ke gawang bak seorang striker.

Apa yang harus diwaspadai ?

Pemain yang harus diwaspadai adalah pergerakan dua gelandang yang menjadi motor serang dari sayap yaitu Abbosbek Saydjon ogli Fayzullaev nomor 14, dan Umarali Makhamadali ogli Rakhmonaliev nomor 10. Semua pemain tentu harus diwaspadai, karena seperti Indonesia,  Uzbekistan juga menggunakan false-nine, sehingga siapa saja dapat mencetak gol.

Selain pemain, STY tentu harus cepat mengambil keputusan, terhadap pemain-pemain yang mengalami under-perform, atau mengalami penurunan peak setelah memenangi pertandingan berat melawan Korea Selatan.

Biasanya setelah pertandingan yang berat dan menentukan pemain cenderung antiklimaks di pertandingan berikutnya jika euphoria kemenangan berlebihan, dan recovery tidak terpantau dengan jelas.

Mengeliminasi semua kesalahan tentu juga menjadi bekal untuk memenangkan pertandingan malam mini, dan lolos Olimpiade Paris 2024. Semoga.

Selamat Menonton.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun