Tanpa ragu, Raksa menarik napas panjang dan melompat ke dalam kehampaan. Angin malam menerpa wajahnya saat tubuhnya melesat turun. Cabang-cabang pohon menerpa tubuhnya, mencabik kulitnya, tetapi juga memperlambat jatuhnya. Dengan hantaman terakhir, ia terhempas ke tanah keras. Tubuhnya sakit luar biasa, tetapi ia masih hidup.
Di atas tebing, samar-samar terdengar suara para pengejarnya.
"Dia pasti mati. Tak ada yang bisa selamat dari lompatan itu."
Raksa menahan napas, menunggu sampai suara mereka menghilang. Setelah beberapa saat, ia mengerang pelan dan perlahan bangkit. Dari kejauhan, cahaya lentera berpendar lembut di tengah kabut. Dengan langkah gontai, ia berjalan menuju sumber cahaya itu, tanpa menyadari bahwa petualangannya baru saja dimulai.
Bersambung...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI