Mohon tunggu...
jaju irawan
jaju irawan Mohon Tunggu... -

i like Film, Journalist, sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ini Aku

8 Desember 2010   14:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:54 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

AKU BAGI KALIAN

Banyak tanya yang aku ingin tanyakan pada kalian wahai para perasa benar

Pakaian lusuhku

Mungkin terlihat sangat buruk dihadapan kalian

Rambutku yang tak pernah tersisir rapi

Mungkin bagi kalian tampak bagai setan yang menyesatkan

Gigi kuningku

Mungkin bagi kalian ini semakin menyempurnakan betapa hancurnya aku

Hitam kelam kulitku

Mungkin bagi kalian terlihat bagai se'ekor binatang liar yang takkan pernah jinak

Sepatu sobekku

Mungkin bagi kalian terlihat betapa tak berartinya langkah hidupku

Tebal kantung mataku

Mungkin bagi kalian terlihat bagaikan seorang pegadang yang selalu mabuk tiap malam

Telephone genggamku yang butut

Mungkin menjadi tolak ukur kesuksesanku dimata kalian

Tiap batang rokokku

Mungkin itu menjadikan aku semakin sempurna betapa buruknya aku

TAPI KALIAN BAGIKU

Setiap nama kalian

Terekam jelas bagiku bahwa kalian adalah manusia yang hadir disekitarku

Pakain yang kalian gunakan

Terlihat manis dihadapanku sangat sepadan dengan derajat tinggi kalian

Rambut rapih kalian

Terlihat sempurna dimataku bahwa memang pantas kepala hebat kalian mendapatkan itu

Gigi rapih kalian

Bagiku itu menyempurnakan senyum kalian saat kalian melemparkan senyuman terbaik dalam hidupmu

Halus atau kasar kulit kalian

Terlihat rapih membungkus sepadan dengan indah tercipta tubuh kalian

Sepatu atau apapun alas kakimu

Bagiku terlihat sangat layak kalian gunakan untuk selalu mengiringi langkah kalian, karna kaki kalian tak pantas jika harus terbuka dan terlihat usang

Mata indah kalian

Bagiku memang Selalu digunakan untuk menatap indah dan selalu melihat dengan teliti setiap celah yang tak bercelah

Kendaraan apapun yang kalian naiki

Bagiku terlihat sangat elok ketika setiap benda itu mengantarkan kalian berpergian, tanpa aku berfikir bagaimana mendapatkannya

Setiap helai nafas kalian

Terhembus layak bagiku ketika kalian dapat lega bernafas tanpa terhimpit gelapnya udara kota penindasan

TAPI...

Mengapa mata kalian hanya serempak melihat tubuh dan seragam serta wujud ??

Mengapa bibir kalian selalu berucap runcing sepadan dengan bulat tajam kepala kalian ??

Mengapa kaki kalian hanya berjalan berduyun searah mengikuti derap pacu hati dari hati yang terdahulu

Mengapa setiap fikir kalian selalu melihat buruk tanpa tahu apa yang buruk dan apa yang indah

APAKAH...??

Kalian tercipta sebagai Tuhan untuk diri kalian ??

Kalian tercipta sebagai penimbang yang selalu mengukur berat dosa ??

Kalian tercipta seindah kalian melebihi keindahan yang ada dibalik hitam ??

Kalian tercipta sebagai sang benar dan terlupakan sebagai sang tersalahkan ??

Kalian tercipta sebagai sound system yang selalu berucap pendek dan menciptakan ledakan agar mendapatkan satu gelar "WAH..."

NAMUN AKU...

Tidak kalian

Tidak terlalu pekat

Tidak menjadi buta akan hati dan rasa jiwa

Tidak termakan oleh mulut miring

Tidak terpancing oleh panas nada

INI AKU

Seorang pribadi dengan setiap yang aku miliki

Berjalan seiring dengan Tuhanku

Melihat pada satu "aku mampu"

Sadar akan apa yang disebut benar atau salah

Karna aku dan lidahku selalu beriring dengan fikirku dan mencernanya dalam diam dan perlakuan

Aku bukan seperti yang kalian lihat, fikir, dan ucapkan dari mulut kemulut.....

INI AKU HANYA UNTUK AKU, KALIAN DAN SEMUA YANG TERBAIK UNTUK MASADEPANKU....

Jangan berucap terlalu membenarkan wahay para sang tersalah

Ketahuilah bahwa kalian tidak lebih dari sebuah program acara infotainmet yang selalu berucap sensasi

Kalian selalu ada disekitar hidupku, dan aku tetap tersenyum walau kalian tetap membuatku berdarah dengan darah yang terus tercucur deras....

INILAH AKU, MEMANUSIAKAN MANUSIA, KARENA KITA TERLAHIR BERSAMA DALAM SATU...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun