Seperti keyakinanku akan terbitnya fajar esok
Terbinalah gelora-gelora kayangan
Menyekapku dalam suasana surgaloka
Elok, indah, permai, entah apalah itu
Air mata, ku anggap mustahil saat itu
Nadiku mulai mengalirkan ketulusan
Jantung ini memompa-mompa darah pengorbanan
Hati ini mentahbiskan sebuah jalinan
Lisan ini menyemogakan tali keabadian
Segala kekuranganmu itu ku anggap debu
Yang telah hilang terkibas angin jalanan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!