Bahuku terlalu kurus tuk kau bersandar
Meski itu di luar ikrar
Apa daya, realitalah pemenangnya
Mungkin hatiku lelayu
Namun akalku tak begitu bodoh
Sedihku selalu ku pertanyakan
Seperti tak pantas ku ratapkan
Akhirnya ku berkeyakinan
Ini sepucuk sajak penutup dari Tuhan
Bahwa kita berdua bahagia dengan cara berseberangan
Saat itu,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!