Mohon tunggu...
Jajlife
Jajlife Mohon Tunggu... pelajar -

Setidaknya terdapat "bukti" bahwa aku pernah hidup.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tikaman Pukul Sepuluh Malam

9 Desember 2016   00:14 Diperbarui: 9 Desember 2016   00:29 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahuku terlalu kurus tuk kau bersandar

Meski itu di luar ikrar

Apa daya, realitalah pemenangnya

Mungkin hatiku lelayu

Namun akalku tak begitu bodoh

Sedihku selalu ku pertanyakan

Seperti tak pantas ku ratapkan

Akhirnya ku berkeyakinan

Ini sepucuk sajak penutup dari Tuhan

Bahwa kita berdua bahagia dengan cara berseberangan

Saat itu,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun