Mohon tunggu...
Jajlife
Jajlife Mohon Tunggu... pelajar -

Setidaknya terdapat "bukti" bahwa aku pernah hidup.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tikaman Pukul Sepuluh Malam

9 Desember 2016   00:14 Diperbarui: 9 Desember 2016   00:29 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semua gurat di parasmu

Ku anggap coretan syair alam

Hingga suatu saat...

Sekitar pukul sepuluh malam...

Kau menikamku dengan pisau dapur yang ku belikan

Sembari kau mengatakan,

Ini tak kau inginkan lagi

Segalanya dariku bukanlah yang terbaik lagi

Bahu sandaranmu ini, sudah tak empuk lagi

Kau mengatakan...

Masa depanku begitu abu-abu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun