Surat keterangan lahir pun selesai dibuat. Si Uti, ibu saya, neneknya Langit, masih ngeganjel soal nama cucunya. Mumpung belum dibuat akta kelahiran, dia minta diganti namanya. Kata Anak di awal, benar-benar mengganggunya.
"Namanya jadi Putra Langit aja ya," kata si Uti ke Langit yang sedang digendongnya.
"Oooeeekkkk... ooooeeekkk..." langsung keras ia menangis usai dengar Utinya hendak mengganti namanya.
"Iya, iya, enggak jadi. Namanya tetap Anak Langit,"
Setelah merasa aman karena tak jadi diganti nama, percayalah, si Langit langsung diam dari tangisannya. Oh bahagianya saya. Terima kasih nak, sudah kau terima nama pemberianku.
*Note; Sengaja saya buat karena ingat, sebab lupa adalah tanda bahaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H