Mohon tunggu...
Jairin Pulo
Jairin Pulo Mohon Tunggu... Guru - guru

sebagai tenaga pengajar yang membutuhkan banyak referensi untuk menciptakan karya-karya baru yang berinovasi guna menciptakan banyak generasi berkualitas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Inggris Tingkat SD

27 Februari 2024   16:15 Diperbarui: 27 Februari 2024   16:17 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pernahkah terbersit di pikiran parents tentang betapa menguntungkannya belajar Bahasa Inggris sejak usia dini? Bagi para orang tua, mungkin tengah merenung, "Apakah sebaiknya buah hati saya mulai mempelajari Bahasa Inggris sekarang atau nanti?"

Dalam tulisan blog kali ini, kita akan mengupas tuntas rahasia pembelajaran bahasa sejak usia muda dan mengungkap beragam manfaat yang menyertainya saat mempelajari Bahasa Inggris sejak dini. Dengan landasan studi ilmiah dan pandangan para ahli, tujuan kita adalah membantu parents memahami keajaiban tersembunyi dari memulai perjalanan belajar Bahasa Inggris sejak masa kecil.

Yang dimaksud dengan pembelajaran Bahasa Inggris adalah  mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris secara kontekstual dan berterima sesuai dengan konteks serta kondisi dan situasi keseharian peserta didik. Hal ini untuk menghasilkan bentuk pembelajaran bahasa Inggris yang lebih menyentuh kebutuhan berbahasa peserta didik. 

Proses pembelajaran Bahasa Inggris sejak usia dini tidak hanya memberikan anak-anak keterampilan dalam bahasa baru; ini juga dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam bidang akademis lain seperti membaca, menulis, dan matematika. ( 2 Okt 2023  IELC Creative Team | Bahasa Inggris untuk Anak, Mengajar Bahasa Inggris )

Anak-anak yang fasih dalam dua bahasa telah terbukti melebihi teman sebaya yang hanya berbicara satu bahasa dalam berbagai tugas kognitif. Sebuah studi dari Institute for Learning & Brain Sciences di University of Washington menggambarkan keunggulan ini, menyoroti peningkatan keterampilan mengerjakan beberapa tugas sekaligus, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan.

Dr. Ellen Bialystok, seorang peneliti terkemuka dalam bidang neurosains kognitif, lebih lanjut mendukung ide ini, mengungkapkan bahwa dwibahasa dapat menghasilkan konsentrasi dan adaptabilitas yang lebih baik pada anak-anak. Keterampilan ini meluas di luar pembelajaran bahasa, memengaruhi kinerja akademis mereka secara keseluruhan.

Namun, keuntungan-keuntungan ini meluas jauh melampaui bahasa. Bahasa Inggris adalah gerbang pemahaman budaya, menumbuhkan empati dan pandangan global. Ini juga merupakan alat universal di ranah profesional, menghubungkan industri-industri dan membuka pintu kerja sama internasional. Kemahiran ini membangun rasa percaya diri dan harga diri, aspek penting dari pertumbuhan pribadi.

Belajar Bahasa Inggris bukan hanya soal kata-kata; ini tentang membuka dunia komunikasi, memperkaya pengalaman, dan membuka peluang akademis dan karier. Dengan memperkenalkan anak-anak pada Bahasa Inggris sejak dini, kita memberdayakan mereka untuk menjadi warga dunia yang serba bisa, percaya diri, dan penuh kasih dalam dunia yang saling terhubung ini.

Namun pada kenyataannya, masih banyak yang menganggap Bahasa Inggris itu tidak penting dan hanya membuang waktu. masih banyak orang tua yang hanya memperhatikan perkembangan anaknya dengan menganjurkan untuk menguasai bidang-bidang lain seperti Matematika, Biologi, Fisika dan lain-lain. mereka tidak pernah berpikir bahwa tampa menguasai bahasa inggris maka bidang yang lain akan sulit diterapkan, sebab di jaman modern ini Bahasa Inggris menjadi bahasa pengantar untuk segala bidang. jadi dalam hal ini butuh langkah perubahan agar penerapan bahasa inggris berjalan dengan lancar.

disi saya sebagai penulis sekaligus tokoh pendidik ingin mengenalkan bahasa inggris pada anak usia dini/ tingkat SD, terkhusus di daerah pelosok. disi penulis menemukan bahwa penerapan bahasa inggris di daerah pelosok masih sangat rendah bahkan tidak ada, oleh kaena itu saya mencoba mengangkat beberapa persoalan yang ditemukan didaerah peslosok yang berkaitan dengan kemampuan menguasai bahasa inggris.

Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk membina anak peserta didik agar memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif dalam menjalani kehidupan. Jadi, suatu proses pendidikan dikatakan berhasil apabila peserta didik peroleh perubahan yang lebih baik dalam penambahan pengetahuan, keterapilan dan pendewasaan sikap. Mungkin tidak ada permasyalah aspek kehidupan yang lebih banyak memperoleh perhatian dari kalangan masyarakat luar dari pada pendidikan, khususnya yang diselenggarakan melalui system persekolahan.

Permasalahan  yang  ada  antara  lain  adalah  kesempatan  menikmatinya  yang belum merata sesuai dengan yang dikehendaki, mutu yang dianggap kurang memuaskan, sehingga pendidikan masih dianggap kurang penting. Kesemuanya ini merupakan sasaran dari peruses pendidikan yang harus ditangani.

Sebagai guru, kita dituntut untuk terampil membuat rencana pembelajaran. Dengan membuat sendiri rencana pembelajaran, kita akan senantiasa sadar dan paham apa yang harus disampaikan kepada siswa, bagai mana materi pembelajaran disampaikan. Untuk merancang rencana pembelajaran, kita perlu memahami apa saja komponen rencana pembelajaran dan bagaimana langkah-langkah (sintaks) pembelajaran yang akan dilakukan.

Dalam realita pelaksanaan pembelajaran yang terjadi selama ini terutama dalam konsep  pemahaman,  siswa  sering  kali  pasif.

  Artinya  bahwa  guru  menyampaikan materi pembelajaran secara monoton yang sifatnya teoritis dan dianggap penting untuk dipelajari. Dengan demikian, siswa tidak mempunyai kemampuan untuk menemukan dan menyusuaikan hal-hal baru yang sifatnya nyata, khususnya hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran saat itu.

Konsep pembelajaran yang dilakukan selama ini belum terlalu memadai karena guru kerap kali mengambil alih sepenuhnya proses pembelajaran dengan berfokus hanya pada ketersediaan bahan pelajaran yang ada dalam buku tanpa menyusuaikannya dengan tingkat pengetahuan dan karakteristik anak.

Untuk mengatasi masalah di atas perlu dicari alternatif pemecahan masalahnya. Salah  satunya  adalah  dengan  menggunakan  Pendekatan  Saintifik.  Model pembelajaran ini bertujuan untuk meransang kemampuan berpikir siswa menciptakan pengetahuan baru.

Penulis, mencoba melakukan uji coba penerapan pembelajaran bahasa inggris di salah satu daerah pelosok, terluar dan terdalam dimana perkembangan dunia pendidikan di wilayah tersebut cukup baik, kesadaran penduduknya untuk bersekolah mulai merata dan keinginan untuk berkembang sangat tinggi. wilayah tersebut memiliki pontensi wisata yang cukup besar yang menyedot banyak wisatawan asing. jika masyarakatnya tidak memiliki kemampuan berbahasa yang baik khususnya bahasa inggris maka wilayah tersebut tidak akan mampu memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh wilayahnya.

Berdasarkan data hasil penelitian di kelas IV  SDN Pulau Boleng pada Tahun Pelajaran 2021/2022, dapat disimpulkan bahwa penggunaan Pendekatan Saintifik  pada materi This is my family tree Lesson 5 dapat meningktkan hasil belajar.

Meningkatnya hasil belajar siswa dan keterlibatan siswa secara aktif itu tidak terlepas dari kerja sama guru dengtan siswa, siswa dengan siswa yang lain, sera siswa dengan lingkungannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun