Mohon tunggu...
Jahot Saragih
Jahot Saragih Mohon Tunggu... Akuntan - Ketua KNPI Simalungun

Ketua KNPI Simalungun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gerakan 5.000 Masker di Kabupaten Simalungun

22 April 2020   16:22 Diperbarui: 22 April 2020   20:54 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tepat setahun lalu di bulan April 2019, ketika saya di pemilihan legislatif, komitmen utama saya adalah tetap berada di tengah-tengah masyarakat. Untuk mengabdi, untuk menumpahkan gagasan dan untuk berbakti sebagai manusia yang berguna.

Jalan itu tak bisa lagi di ganggu gugat. Sudah paku mati bahwa ladang pengabdian di diri saya bukan menang atau kalah di pemilu, bukan menjadi wakil rakyat atau masyarakat biasa. Pengabdian bagi saya adalah menguji diri sendiri untuk tetap berjuang di masyarakat.

Ladang pengabdian itu hari-hari ini dikerjakan : ditanam, dipupuk dan disemai untuk dibagikan hasilnya.

Apalagi di masa pandemi Covid-19 saat ini, yang berdampak buruk pada banyak masyarakat. Utamanya mereka dari kelas bawah yang merasakan langsung situasi ini.

Kini setahun kemudian April 2020, setahun setelah saya kalah pemilu. Sebagai Ketua KNPI Simalungun, saya dan beberapa teman mulai berjalan dari desa ke desa, dari satu kecamatan ke kecamatan lainnya di Kabupaten Simalungun untuk sedikit berbagi.

Dimana sumber dana bantuan tersebut dikumpulkan melalui donasi teman-teman di KNPI Simalungun.

Sebagai ketua saya senang dan bahagia, batin dan pikiran saya sangat berterima kasih kepada mereka yang turut berkontribusi dalam gerakan ini.

Ladang pengabdian ini tidak akan berhenti sampai disini, KNPI Simalungun akan terus hadir untuk masyarakat di Kabupaten Simalungun.

Saya juga menegaskan, kami di KNPI Simalungun bukan anak-anak cengeng dan nyaman dengan keadaan yang kami nikmati saat ini. Kami hadir, kami berbagi dan kami menyatu dengan masyarakat.

KNPI Simalungun saat mebagikan masker. Dok : Istimewa
KNPI Simalungun saat mebagikan masker. Dok : Istimewa

Semoga Tuhan selalu menyertai kita. Melimpahkan kita kesehatan dalam menghadapi pandemi ini. Percayalah akan ada pelangi setelah hujan, mungkin saat ini kita bercucuran air mata dalam menghadapi situasi ini tapi kita yakini semua akan indah pada waktunya.

Pada seminggu terakhir, KNPI Simalungun terus bergerak membagikan masker untuk masyarakat yang belum memakai masker di Wilayah Kabupaten Simalungun.

Jika dilihat dari jumlahnya memang tidak banyak, hanya 5.000 buah masker. Tentu sangat sedikit dibandingkan jumlah penduduk Kabupaten Simalungun yang jumlahnya lebih dari 1 Juta jiwa.

Tapi meski begitu, dibalik gerakan kecil dari KNPI Simalungun ini ada Gagasan Besar untuk kepentingan yang lebih besar pula demi keselamatan masyarakat.

Bagi KNPI Simalungun 1 nyawa tidak ternilai harganya, itu sebabnya sedapat mungkin kami terus bergerak menginspirasi individu atau kelompok masyarakat lainnya untuk ikut mensukseskan gerakan ini. Mungkin dari 5000 masker kedepan kita bisa mesukseskan gerakan 1 juta di Kabupaten Simalungun masker yang artinya setiap warga tidak ada yang tidak punya masker.

Banyak beranggapan masker itu barang mahal ? saya katakan tidak, kesehatan dan nyawalah yang mahal harganya.

Jika masyarakat tidak mampu membeli masker ? saya katakan mari begotong royong, bahu membahu dalam pengadaan masker dengan cara mengecek masker tetangganya. Ada atau tidak, jika tidak ada. Kalau kita mampu apa salahnya membelikan untuk mereka.

Saya berharap gerakan ini mendapat dukungan dari teman-teman semua. Utamanya Pemerintah Kabupaten Simalungun yang harus bergerak cepat melakukan mitigasi, pencegahan dan pengobatan atas infeksi Covid-19 ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun