PENDAHULUAN
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar dan kaya. Baik itu kaya dengan potensi sumber daya manusianya maupun sumber daya alamnya. Potensi yang berharga ini haruslah dikelola secara tepat dan bermamfaat untuk kemaslahatan rakyat Indonesia. Untuk itu, Indonesia selayaknya memiliki keunggulan yang sifatnya kompetitif yakni sumber daya manusia Indonesia yang unggul secara fisik, akal, mental dan spitual. Karena apabila sumber daya alam melimpah, namun tidak bisa mengelolanya akan membuat bangsa ini menjadi terjajah oleh Negara lain yang lebih kuat dan professional.
Memasuki era globalisasi yang dipelopori oleh negara-negara maju, persaingan dalam mendapatkan kesejahteraan hidup sangat ditentukan oleh sumber daya manusianya. Penyebaran budaya asing di dalam negeri semakin marak. Mulai dari cara berpikir, berpakaian, gaya bicara, penampilan, sampai pada bentuk kesenian pun hampir semuanya berkiblat kepada budaya Barat. Hal ini terlihat jelas dalam kehidupan sehari-hari, media cetak maupun dalam tayangan televisi.1 Apabila serangan budaya barat yang tidak tersaring dengan baik, maka akan meruntuhkan sendi-sendi karakter mulia pemuda bangsa ini. Bangsa-bangsa barat dengan ideologi kapitalis sekulernya, akan memiliki kepentingan untuk memandulkan potensi sumber daya manusia Indonesia yang memiliki tingkat religius yang tinggi. Sebab, apabila pemuda Indonesia memiliki kemampuan berpikir yang tinggi, iman dan taqwa yang tinggi dan karakter mulia, akan menghalangi penjajahan pemikiran dan budaya serta ekonomi mereka kepada negeri-negeri berkembang seperti Indonesia.
Pemuda Indonesia haruslah memiliki ketangguhan karakter dalam membangun negeri Indonesia tercinta agar tidak tergadai harga diri bangsa ini oleh bangsa-bangsa Barat yang memiliki kepentingan terhadap Indonesia. Berbagai tantangan kedepan nampaknya harus dihadapi oleh para pemuda Indonesia dengan meningkat kemampuan kecakapan kepemimpinannya dengan aneka karakter mulia.
Berdasarkan hal diatas, kiranya penulis perlu untuk mengetengahkan pada kesempatan yang baik ini untuk berpartisipasi mendukung upaya Menpora Indonesia dalam meningkatkan peran pemuda Indonesia dalam memajukan pemuda Indonesia yang bakal mewarisi kepemimpinan Indonesia kedepan. Semoga wujud ikhtiar kita bersama dalam membangun karakter pemimpin muda Indonesia dapat secara efektif dilaksanakan oleh semua komponen bangsa ini termasuk diri saya sendiri. Baiklah, marilah kita bahas karakter apa saja yang harus dimiliki oleh pemimpin pemuda idaman Indonesia.
PEMBAHASAN MEMBANGUN KARAKTER MULIA PEMIMPIN MUDA INDONESIA
Menurut Ary Ginanjar Agustian,2 selama ini terjadi kekeliruan pemahaman tentang arti kepemimpinan. Banyak orang mengartikannya sebagai kedudukan atau posisi yang tinggi saja. Sehingga posisi pemimpin diincar demi mendapatkan kedudukan tinggi dalam sebuah kelompok. Dengan paradigma itu, sebagian orang akan menghalalkan segala cara untuk menjadi pemimpin. Mulai dengan memebeli, menjilat atasan, menyikut lawan, dan cara lainnya.
Apabila seseorang menjadi pemimpin lewat cara yang tidak benar, maka ia akan menggunakan kekuasaannya untuk mengarahkan, memperalat bahkan menguasai orang lain agar selalu mengikutinya. Umumnya jenis pemimpin seperti ini akan memaksakan kekuasaannya dengan tekanan-tekanan agar diikuti. Akibatnya, akan lahir pemimpin yang tidak dicintai, tidak disegani, tidak ditaati, bahkan dibenci oleh yang dipimpinnya.3
Tentu kita masih ingat sejarah Hitler, Mussolini, dan Kaisar Hirohito, yang telah mencoba menekan dan menjajah dunia dengan kepemimpinannya. Namun mereka hancur akibat daya perlawan yang dahsyat dari bangsa-bangsa yang mereka tekan. Dorongan perlawanan yang hebat tersebut menghantam kembali kea rah diri mereka sendiri.4 Itulah salah satu perumpamaan kepemimpinan yang tidak didasari oleh karakter yang mulia.
Lantas, apakah pemimpin itu? Sesunggguhnya pemimpin itu adalah pengaruh.5 Ketika seseorang mengatakan sesuatu, dan hal itu kemudian Anda ingat, itupun sebuah pengaruh. Hal-hal lainnya yang mempengaruhi Anda dan berhasil lainnya yang mempengaruhi Anda dan berhasil mengubah cara hidup Anda, juga sebuah pengaruh. Begitupun sebaliknya, Anda memberi pengaruh kepada orang lain melalui sikap, perbuatan dan perkataan Anda.6 Segala perbuatan dan tingkah laku Anda akan membuat diri Anda sebagai pemimpin. Sebaliknya, lingkungan pun bisa membuat Anda menjadi seorang pengikut, disadari atau tidak disadari. Orang yang tidak memiliki prinsip dan karakter, akan sangat mudah terpengaruh.
Oleh karena itulah, pemimpin muda Indonesia haruslah memiliki prinsip dan krakter yang mulia. Berikut ini akan kita paparkan karakter pemimpin seperti apakah yang perlu dikembangkan pada pemuda Indonesia, antara lain sebagai berikut:
Karakter pemimpin muda yang jujur
Pemimpin muda yang jujur adalah merupakan karakter mulia yang menjadikan dirinya memiliki kredibilitas dan integritas diri yang bisa dipercaya. Kejujuran telah menjadi hal yang langka dalam kepemimpinan bangsa ini, ditengah maraknya korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang telah dilakukan oleh para pejabat dan pemimpin negeri ini, kita membutuhkan sosok pemimpin muda yang jujur dan bersih. Oleh karena itu, jujur dalam berkata, bertindak dan segala aspek kehidupan akan membentuk pemimpin muda dapat mengatasi berbagi persoalan bangsa dan akan mensejahterakan rakyat dengan kejujuran yang dimiliki oleh seorang pemimpin.
Kejujuran pemimpin akan memperikan pengaruh yang positif kepada bawahan, sebab bawahan akan percaya kepada pemimpinnya. Bawahan atau rakyat akan merasa bahagia dan diuntungkan oleh pemimpinnya yang jujur. Sebaliknya, pemimpin yang tidak jujur akan hilang kepercayaan rakyat kepadanya, dan rakyat merasa dirugikan oleh setiap tindakan dan perkataannya.