Mohon tunggu...
Robert Setiadji
Robert Setiadji Mohon Tunggu... Penulis - Warung Om KOMPA dan Tante SIANA Cari Kawan Kolaborasi

Email : Om KOMPA Tante SIANA warung.kata2x@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bunda MARIA Berbisik Kata Bijak Biarlah Terjadi, Terwujud, Terkabul Whisper Words of Wisdom Let it Be - The Beatles (Bagian 1)

12 Agustus 2022   16:09 Diperbarui: 12 Agustus 2022   16:42 828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bunda Maria Berbisik Kata-kata Bijak...Biarlah Terjadi, Terwujud, Terkabul...Wishper Words Of Wisdom Let it be...(The Beatles)

Tulisan ini dibuat untuk ungkapkan Tanda Cinta dan Penghormatan juga  Penghargaan Kepada Bunda Maria.
Bahkan The Beatles Group Band Legendaris yang sangat terkenal di dunia itu juga berikan Tanda Cinta dan Penghormatan juga Penghargaan Kepada Bunda Maria dengan Merilis Lagu "Let it be"

Sekaligus tulisan ini berkisah tentang Robert Setiadji The 3rd Generation of Veldhuyzen Family who is also Youngest child of Agnes Evertine Veldhuyzen and Andreas Tjiptokonyoto.

Lagu :
Let it be The Beatles :
When I find myself in times of trouble.
Mother Mary comes to me  
Speaking Words Of Wisdom Let it be...

Kisah Cerita

Kondisi saat ini / Current Day :

Saat ini setiap pagi sebelum bangun tidur, aku enggan membuka mata dan aku pejamkan mata erat-erat, karena aku takut hadapi kenyataan...
Sebab aku dan istri yang tengah sakit keras sekarat karena Kanker Nasofaring Stadium 4 komplikasi Stroke Frontal dengan pembuluh darah otak robek.
Juga "anak-anak ku dan bayinya" diancam dikeluarkan dari rumah dengan paksa lewat tindak kekerasan oleh pihak berwajib atas perintah pihak Developer Pengelola Perumahan.

Suatu tindakan yang keji dan tidak manusiawi...sebab dapat akibatkan hilangkan 7 nyawa sekaligus...
Istriku yang sedang sakit keras tersebut bisa Kambuh Kumat Collapse hingga tidak sadar diri dan kemudian koma dan berakhir dengan Kematian...

Aku berdoa kepada Tuhan dengan perantara Bunda Maria...
Memohon agar pihak Developer bertindak bijaksana tidak lakukan tindak kekerasan eksekusi kosongkan rumah...
Dan diberikan keringanan cara bayar dengan berikan denda terlambat bayar...bukan langsung bertindak kasar pengusiran eksekusi kosongkan rumah...

Dan juga aku berdoa untuk sentuh dan gerakan hati umat Katolik dan Gereja Katolik bantu permasalahan aku ini...
Seandainya hati mereka tidak tersentuh dan tidak tergerak bantu aku...
Aku berdoa atas Kuasa Tuhan dengan perantara Bunda Maria untuk sentuh hati umat Kristiani lainnya bahkan Umat Non Kristen  seperti Umat Muslim, Umat Buda, Umat Hindu, Umat  Konghucu juga lainnya...Lintas Agama.
Karena aku yakin bahwa Tuhan kita itu sama, sesuai Azaz Pancasila di sila kesatu "Ketuhanan yang Maha Esa"

Hidup di lingkungan Katolik dan Bunda Maria yang berpengaruh dalam hidupku.

Sejak kecil aku hidup di lingkungan Katolik, lokasi rumah ku di Jl. Majapahit 18 Surabaya
Di belakang Gereja Katedral Surabaya.
Kanan kiri rumah ada Sekolah SD dan SMP Santa Chatarina juga Sekolah SMA Santo Louis.
Di ujung jalan sebelah timur ada di Jl. Dinoyo ada Universitas Katolik Widya Mandala dan di ujung jalan sebelah barat di Jl. Raya Darmo ada Sekoah TK, SD, SMP, SMA dan SMK "Santa MARIA"

"Rumah Katolik" di "Ring 1 Katolik Surabaya.

Karena letak rumah ku di tengah-tengah Lingkaran Katolik "Ring 1 Katolik Surabaya" dan Keluarga Katolik, maka banyak kegiatan Katolik dilakukan di rumah ku.
Ibu ku Agnes ikut Wanita Katolik dan setiap hari masak untuk kirimkan makanan ke Pastoran Katedral Surabaya.
Ayah ku Andreas Tjiptokonyoto pernah menjabat Ketua PKKS atau Pengurus Kematian Umat Katolik Surabaya.
Kakakku Maria Setiawati yang terkenal di panggil Wati pernah jadi Ketua Muda Mudi Katolik (Mudika) Surabaya dan Rumah ku jadi Sekretariat Mudika Surabaya.
Juga Pendiri Karismatik Santo Thomas Aquinas Surabaya bersama Pastor Joseph / Yoseph Gerungan.

Aku sendiri saat SD pernah jadi Putra Altar atau Misdinar dan ikut kegiatan "Laskar Kristus" seperti Pramuka khusus Katolik. Begitu juga saat kuliah di  Jogjakarta aktif di kegiatan Katolik di Kampus atau Keluarga Mahasiswa Katolik ( KMK ) dan sering adakan acara Kerohanian, Bakti Sosial, Bangun Gereja Katolik juga Ziarah ke Sendang Sono.
Saat masuk kuliah  pertama pernah ikut Retreat yang diprakasai oleh Persatuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia ( PMKRI ) Jogjakarta yang otomatis direkrut jadi anggota PMKRI.
Dimana pembicaranya adalah Ketua PMKRI dan Pastor Mahasiswa juga lainnya.
Yang isinya bekal bagaimana bersikap sebagai Mahasiswa sesuai NKK atau Normalisasi Kehidupan Kampus di Era Soeharto.
Dan di akhir acara diberikan hadiah Alkitab Dalam Bahasa Sehari-hari.
Dan ditandatangani oleh semua pembicara dan di beri pesan :
"PRO ECCLESIA ET PATRIA" atau "Untuk Gereja dan Tanah Air"
Semboyan Pemuda Katolik yang di cetuskan oleh Mgr. Soegijapranata seorang pastor yang menjadi Pahlawan di saat perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia.

Apa yang ditanam mengapa tak bisa dituai ?

Sepertinya aku dan keluarga sudah banyak mengabdi dan berdedikasi untuk Gereja Katolik seperti kisah tersebut diatas ?
Namun disaat susah seperti ini akan diusir paksa dengan kekerasan oleh pihak Developer Pengelola Perumahan belum ada tanda-tanda satupun Umat Katolik dan Gereja Katolik yang bersedia membantu ku...
Meskipun problem masalah aku beserta keluarga perihal eksekusi pengosongan rumah telah aku sampaikan kepada Ketua Lingkungan Katolik tempat domisili aku dan pernah aku email ke beberapa Gereja-gereja Katolik di Jakarta, Tangerang dan Surabaya.

Namun sepertinya usaha ku untuk mohon pertolongan bantuan itu sia-sia saja.
Tak satupun umat Katolik dan Gereja Katolik yang Tersentuh dan Tergerak Hatinya Menolong aku...

BERSAMBUNG ke Bagian ke 2...

Penulis
Robert Setiadji
Content Creator
Email : omkompa.tantesiana@gmail.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun