Hujan Emas di Negeri Orang, Hujan Batu di Negeri Sendiri.
Hujan Derita di Negeri Sendiri.
Lagu :
Tukang radio semalam yang kukenal, berdansa dengan ku...
Ku telepon ke kantormu sedang apa dengan mu...
Bercanda dan bergurau, bercerita tentang cinta...
Mimpi apa aku semalam, si dia datang ke rumah...
Melamarku untuk jadi seorang istri...
Langsung ku peluk, ku cium dan ku jawab...
Yaaaaaaaaa...yayaya...yaya...
Yaaaaaaaaa...yayaya...yaya...
Cerita :
Seperti lagu Gombloh yang lirik awalnya...di Radio....
Begitu kisah awal pertemuan hubungan cinta Agnes Evertine Veldhuyzen dengan Tjiptokonyoto Hardjo Adikoesoemo.
Papi Tjipto pernah bercerita dengan ku, saat kala pertemuan pertama dengan Mami Agnes, fi suatu acara Pesta Dansa.
Teman-temannya mengajaknya ...Tjip, ayo ke pesta dansa disana banyak noni-noni cantik, nanti kita kenalan.
Benar saat pandangan pertama Tjipto dan Agnes langsung saling tertarik " ke Stroom " bagaikan ada magnet dari aliran sengatan listrik 13.000 watt 220 voltage.
Mungkin karena papi Tjipto lulusan Diploma Elektro sehingga badannya ada aliran listrik ya ?
Atau karena sering kestroom akibat pekerjaannya reperasi barang-barang elektronik ?
Kemudian mereka berdansa sorong kekiri dan sorong kekanan sambil bersenda gurau bercanda juga bercerita tentang cinta.
Hari-hari kemudian Tjipto sering datang kerumah Agnes yang awalnya untuk betulkan atau reparasi Radio yang rusak, dan menjadi sering bertemu tanpa alasan karena keduanya saling tertarik dan saling Cinta.
Betul kata orang kalau "Pandangan Pertama itu Tidak Pernah Salah dan Cinta itu Tidak Pernah Salah".
Akhirnya Agnes dan Tjipto menikah. Agnes yang Indo Belanda itu menikah dengan Tjipto yang Pribumi Asli "Arek Suroboyo" dan Seorang Santri Muslim yang taat beribadah Lima Waktu sehari.
Mereka menikah secara sederhana dengan pemberkatan di Gereja Katholik, yang sebelumnya membaptis Tjiptokonyoto memeluk Agama Katholik dengan nama baptis Andreas.
Mungkin saat-saat pertemuan berlanjut menikah dan bulan madu dengan Tjiptokonyoto tersebut adalah saat-saat terindah dalam hidup Agnes.
Sebelumnya Agnes pernah bersuamikan seorang Tentara Jepang dan dikaruniai seorang putri bernama Violet Zully Setianingrum.
Saat-saat hamil Violet Zully ditahun 1945 adalah paling menderita bagi Agnes karena Negara Indonesia sedang perang dunia ke 2 dan ditinggal suaminya yang Tentara Jepang pulang kembali ke Jepang.
Sebab Jepang kalah perang melawan Negara-negara sekutu Amerika setelah Bom Atom  Nuklir di jatuhkan ke Heroshima dan Nagasaki sehingga Jepang menyerah kepada Sekutu dan melepaskan semua negara jajahannya termasuk di Indonesia.