Mohon tunggu...
Robert Setiadji
Robert Setiadji Mohon Tunggu... Warung Om KOMPA dan Tante SIANA Cari Kawan Kolaborasi

Email : Om KOMPA Tante SIANA warung.kata2x@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial

Bagaimana Dahsyatnya "Manfaat Asuransi" Dapat Menguntungkan Anda

26 Juni 2018   09:15 Diperbarui: 26 Juni 2018   09:39 1198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bila
Berpikir Simpel dan Sederhana
Asuransi itu "Uang Kecil untuk Beli Uang Besar"
Ya...Memang Sifat Jual-Beli "Manfaat Asuransi" memang seperti itu.
Ah...itu Biasa dan Tidak Istimewa

Tetapi

Bila
Berpikir Keras dan Putar Otak
Asuransi bisa seperti
Mancing Pakai Umpan Ikan (Uang) Kecil untuk Tangkapan Ikan (Uang) yang Besar dan Super Besar.
Dengan "Memanfaatkan Asuransi" dapat Untung Besar.
Nah...itu Luar Biasa dan Istimewa.

Manfaat Produk dan Memanfaatkan Produk.

Pada tahun 1992 saya bekerja untuk Citibank dan kala itu Product Managernya Bapak Edy Tuhirman (sekarang CEO Generali Insurance Indonesia). Beliau memberi Mentor dan Training yang antara lain perihal Manfaat dan Memanfaatkan Produk dan ada satu ucapan yang masih terngiang-ngiang di kuping saya dan teringat-ingat hingga kini yaitu :

" Ini sebuah Pensil Manfaatnya untuk Menulis tetapi Memanfaatkannya bisa untuk korek kuping, ganjel meja, selot pintu dan lainnnya, bahkan lebih dahsyat  bisa untuk Membunuh dengan menancapkan dileher dan Mencungkil Mata "

"Jadi Manfaat Produk itu Kegunaan Dasar sedangkan Memanfaatkan Produk itu Kelanjutan dan Perluasan Kegunaan hingga bisa berhasil Dahsyat "

Its Up to you, Platform atau Pakem Jual Beli Manfaat Asuransi. Manfaat Asuransi pada dasarnya memberikan Jaminan Ganti Rugi atau Indemnity sehingga bisa bebas dari Kerugian Keuangan. Dan proses Jual-Beli itu jelas ada Harga yang harus dibayar ( Price Tag ) dan ada Barang yang didapat sesuai dengan Kesepakatan.

Di Asuransi kesepakatan Jual-Beli Manfaat, terlihat seperti " Uang Kecil Beli Uang Besar " namun itu  biasa saja karena Platform dan Pakem atau aturan mainnya memang seperti itu, contohnya Premi Asuransi Kecelakaan Diri Rp 100 ribu dapat Penggantian Rp 100 juta  bila Meninggal atau Cacat Tetap Akibat Kecelakaan dan lain-lainnya...

Kenapa bisa begitu ? Ya, karena yang di Jual-Beli itu masih berbentuk "Jaminan" belum Tunai atau " Off Balance Sheet " dan bisa di Tunaikan atau Claim bila terjadi Resiko yang mana resiko itu tidak pasti terjadi, Itu kesepakan dasar pada perjanjian polis asuransi.

Memanfaatkan Asuransi sebagai Pencapaian Tujuan. Tujuan Memanfaatkan Asuransi bermacam-macam hasil yang ingin dicapai, yaitu :

1. Sebagai Persyaratan  Non Komersil

A. Seperti permohonan Visa untuk masuk ke negara-negara Uni Eropa atau Visa Shcengen disyaratkan wajib memiki Asuransi Travel Insurance senilai Jaminan minimal 30.000 Euro atau senilai USD 50.000.

B. Atau mahasiswa baru yang ikut orientasi saat ini diwajibkan memiliki Asuransi Kecelakaan Diri dan Asuransi Kesehatan yang sudah di berlakukan pada beberapa Universitas.

C. Begitu juga untuk seleksi masuk karyawan untuk executive dan professional saat ini wajib memiliki Asuransi Kesehatan yang sudah berlaku pada beberapa perusahaan.

2. Sebagai persyaratan yang Komersil atau Bisnis dan Hasilkan Uang.

A. Seperti pada Permohonan Perolehan Pinjaman Kredit di Bank, diwajibkan memiliki Asuransi terhadap barang-barang yang menjadi Agunan dan juga Asuransi Kredit.

B. Juga pada pencairan dana pada suatu kontrak kerja proyek harus diwajibkan asuransi jaminan pekerjaan proyek atau biasa dikenal "Surety Bond"

C. Begitu juga sebagai syarat "Kontrak Kerjasama" seperti wajib memiliki Asuransi Contractor Risk dan yang paling umum sekarang wajib memiliki " Liability Insurance " yang macam-macam produknya sesuai dengan apa yang dibutuhkan dalam proyek kerjasama tersebut.

3. "Memanfaatkan Asuransi" agar dapat Untung Besar Tanpa Perlu Claim.

Nah yang ini paling menarik karena Anda harus berpikir keras dan putar otak bagaimana caranya ? Saya yakin anda sudah ada banyangan dan untuk mewujudkannya perlu diskusi juga konsultasi dengan orang yang berkompeten dan tahu betul tentang seluk beluk Asuransi. Sebagai contohnya yang sudah terjadi dan saya alami hingga 10 tahun dan hingga saat ini masih terjadi, seperti sebagai berikut :

Sebut saja produknya Asuransi Kumpulan bisa Kesehatan, Travel dan Personal Accident atau lainnya tetapi yang pasti "Tanpa Nama Peserta" atau No Named Base.

Sebuah Instansi tersebut mempunyai 2000 anggota ( jemaat, buruh, karyawan atau murid ) dan memungut Rp 250.000,- per anggota pertahun untuk Asuransi, maka Uang yang diterima 2000 x Rp  250.000,- = Rp 500.000.000,- ( lima ratus juta rupiah).

Instansi tersebut beli Asuransi "Tanpa Nama Peserta" hanya untuk 200 peserta dengan Premi Rp. 150.000,- per peserta, maka Uang yang dibayar 100 x Rp 100.000,- = Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah saja).

Jadi total saldo Uang kas Instansi tersebut dari hasil iuran anggota dikurangi biaya premi = Rp 500.000.000,- - Rp 30.000.000,- = Rp 470.000.000,- (empat ratus tujuh puluh juta rupiah). Wow...Untung Uang yang sangat besar hasil dari Memanfaatkan Asuransi, tanpa perlu Claim.

Apakah hal tersebut salah ? Tidak, karena anggota menerima hak nya 100% yaitu Jaminan hingga Rp 200.000.000,- dan penggantian pengobatan hingga Rp 20.000.000,- sesuai kesepakatan.

Apakah pihak Asuransi itu Rugi ? Tentu Tidak, karena sudah diperhitungkan dan di analisa dengan Claim Ratio dan Loading Premi setiap tahunnya. Bila Claim Ratio naik meningkat maka dikenakan Loading Premi secara Progresif. Bahkan pernah dikenakan Loading Premi hingga 100% dan pihak Client atau Instansi tersebut tidak keberatan dan tetap bayar premi tersebut.

Dan hal tersebut sudah berlangsung awet 10 tahun hingga kini, mengapa ? Karena kedua belah pihak yaitu Asuransi dan Client tidak ada yang Rugi.
Riwayat Claim dirata-rata 10 tahun ternyata rendah karena penerapan "Control Risk" dari Claim Ratio dan Waranty atau Kewajiban-kewajiban Client untuk usaha tindakan pencegahan agar tidak terjadi Resiko.

Bahkan pihak Asuransi tersebut makin berkembang karena dari 2000 peserta tersebut memberikan Referensi baik ke saudara-saudaranya, kerabat dan kawan juga relasi-relasi. Dan ada pepatah di Asuransi bahwa :

 "Referensi itu seperti Darah pada usaha Asuransi"

Penutup

Orang bilang ikut Asuransi itu Rugi sekarang hanyalah sebuah " MITOS ", karena pada kenyataannya sekarang Asuransi tidak hanya Jual-Beli "Manfaat-manfaat" yang dapat diperoleh dan dibayar bila ajukan Claim. Namun bila kita berpikir sedikit keras dan putar otak bisa "Memanfaatkan Asuransi"  untuk hasilkan Untung Besar bahkan Dahsyat, Tanpa Perlu Claim, yang antara lain sudah saya jabarkan tersebut diatas.

Saran: Tentunya Anda tertarik dengan Untung Besar hingga Dahsyat tersebut dan Anda bisa minta bantuan konsultan asuransi atau agen asuransi langganan yang benar-benar kompeten dan berpengalaman bertahun-tahun yang tahu banyak seluk beluk Asuransi. Atau bisa hubungi saya langsung.

"Semangat Pagi dan Semangat Berbagi"

Terimakasih dan Salam Hormat,

Penulis : Robert Setiadji

Insurance Blogger & Broker

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun