Pantai Utara Benua Lokananta masih belum terlihat hanya segaris hitam di ujung cakrawala.
Galih Sukma menambah kecepatan larinya di atas air. Saking hebatnya ilmu peringan tubuhnya, ia seperti mengambang di atas air saja, malah seperti terbang.
Untung saja, permukaan lautan sudah sepi, sehingga ia bisa melaju tanpa hambatan dan tidak membuat nelayan yang melihatnya menjadi ketakutan.
*
Semakin mendekati pantai, semakin nyata juga apa yang bisa dilihat oleh Galih Sukma. Ternyata, pantai yang dituju adalah pantai yang terjal dan berdinding tegak lurus penuh batu tajam yang besar-besar. Kalau orang biasa, keadaan tebing pantai itu sangat berbahaya dan susah didaki tapi bagi Galih Sukma, semua kesukaran itu tidak menjadi halangan baginya.
Hanya saja, ia butuh istirahat untuk sementara waktu, karena pencarian Cupu Pengikat Roh ternyata cukup menguras tenaganya.
Maka, ketika ia sudah sampai di ujung pantai yang bertebing terjal itu, ia memilih sebuah tempat yang menjorok ke dalam agak luas karena ia ingin beristirahat untuk memulihkan tenaga dan berniat mempelajari Kitab Sujati Rogo Sukmo dan menyingkap rahasia Cupu Pengikat Roh.
*
Setelah menemukan tempat yang cocok, Galih Sukma segera melesat ke atas laksana terbang. Jurus Rajawali Mengepakkan Sayap membuat tubuhnya ringan bergerak, hanya dengan menutulkan ujung kakinya saja, dinding tebing yang curam mudah dilewatinya. Bahkan, jika saat itu ada yang melihatnya, pasti orang itu akan takjub karena saking cepat dan ringannya gerakan Galih Sukma, ia seperti terbang mementang sayap untuk naik ke salah satu gua luas yang dituju.
"Huuup!"