Para penghuni dunia lain, mulai beraktifitas, pas saatnya bagi Galih Sukma mempraktekkan ilmu yang baru saja dikuasainya.
Pertama, Kurus Radar Sukmo dilancarkan sehingga dengan mudah Galih Sukma menangkap keberadaan makhluk astral dari dunia lain bermunculan di sekitar tempatnya berada. Selama tidak mengganggu manusia, Galih Sukma membiarkan makhluk itu berada di alamnya.
Selanjutnya, Galih Sukma bergerak meninggalkan gua tempatnya belajar dan berlatih, karena Jurus Radar Sukmo memberikan respon yang kuat akan keberadaan makhluk dunia lain.
*
Jurus Radar Sukmo membawa Galih Sukma ke sebuah pohon raksasa di dekat tebing yang berusia ratusan tahun. Selintas lihat saja, pohon itu sangat aneh dan mengerikan. Ada aura gaib yang menyebabkan bulu kuduk berdiri dan denyar-denyar gelombang aneh melingkupi.Â
Belum lagi aroma apek yang aneh dan bau amis bercampur bau bunga Melati dan Kenanga.
Galih Sukma semakin waspada, apalagi Jurus Radar Sukmo bergetar semakin kuat.Â
Tiba-tiba keadaan berubah drastis di sekeliling pohon raksasa yang ternyata sebuah Pohon Trembesi tua, sebesar dua pelukan lelaki dewasa.
Angin besar bertiup dan berputar, langit malam yang semula biru kelabu tenang berubah menjadi gelap gulita. Sepertinya rembulan sepotong lari menghindar, menyadari akan muncul kejadian yang aneh dan mengerikan.
Reranting dan dedaunan pohon Trembesi bergerak liar seperti tangan-tangan makhluk dari neraka meraih ke arah langit. Belum lagi, suara angin yang berubah menjadi suara lolongan aneh, menggedikan bulu roma.
"WHOOORRRWWWMMMM."