Awan hitam bergulung tiba-tiba. Memecah sebagian berbaur satu dengan " sosok aneh " yang semula mengikuti Senopati Banyu Biru pulang diam-diam.
Kemudian...
"DUAAARRRRR!"
Ada sinar terang berwarna merah darah menerjang persatuan awan hitam dan sosok aneh yang kemudian menimbulkan suara ledakan besar, mengguncang radius lima puluh tombak dari tempat Senopati Banyu Biru terlongok berdiri kebingungan.
"SPLASSSHHH!"
Tiba-tiba muncul bayangan hitam tinggi besar dari gulungan campuran awan dari balik ledakan itu dan segera menyerang ke arah Senopati Banyu Biru. Ditandai dengan teriakan yang mendirikan bulu roma.
"HRRRROOOWWW"
Bayangan hitam itu mengeluarkan sepasang tangan raksasa berupa campuran gumpalan awan hitam dan merah darah yang mulur panjang menyambar leher Senopati Banyu Biru, kemudian mencekik dan mengangkat tinggi ke udara. Selanjutnya membanting ke atas jalanan berbatu.
"BLAAAMMM!"
Karena kebingungan dan berujung rasa terkejut yang besar, membuat Senopati Banyu Biru terlambat mengantispasi serangan makhluk aneh yang mengerikan itu. Satu serangan dengan satu gerakan yang sangat cepat dan efisien. Hanya berupa kilatan bayangan saja tapi Senopati Banyu Biru sudah merasakan lehernya sakit, tubuhnya terangkat tinggi, kemudian terjatuh ke atas jalanan berbatu karena dibanting.
*