Seperti derap kaki kuda membelah sunyi nya malam
Suaranya memantul, memukuli dinding hati
Duka yang nyata, teriris oleh riuhnya
Membuat malam dihiasi mabuk kepayang
Malam berkubang duka sendiri
Suara nyanyian nya hanya bait mati
Sengaja, sembunyi dari kejaran peluk rembulan dan kerlip gemintang
Hingga suara derap sirap
Dan, malam terbaring resah
Duka bergumul luka memerihÂ
Malam Menggarisi Duka
Saat kesendirianku, tak bermakna lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!