Selamat pagi, Cinta
Kusapa dirimu bersama terbitnya sang mentari pagi nan penuh seri
Yang berkilau karena dimandikan embun syurgawi
Begitu nikmat, karena ditingkahi kicau manja sepasang Kutilang yang bercengkerama dalam kisah asmara menyambut pergantian musim yang begitu sejuk menggoda
Bersama jerit kanak penggembala yang menjadi saksi guliran waktu telah dimulai!
Selamat pagi, Cinta
Kusesap secangkir kopi pekat yang mengepul nikmat sebagai sajian kasih milikmu, ditemani sepiring pisang goreng hangat
Sehangat sapamu sesaat dirimu lewat dengan aroma nikmat yang menguar dari basah rambut hitam panjangmu, sisa pergulatan kasih membara semalam.
Seulas senyummu, tidak terasa membakar kembali gairahku. Ho... ho... ho
Untung saja, kamu segera berlari membelah halaman depan yang masih berkabut dan sejuk oleh embun menuju pasar di pojok desa sana.
Amboi, selamat pagi, Cinta.