Bicara tentang anak, sama dengan bicara tentang masa depan. Masa depan kita, orang tua dan masa depan anaknya itu sendiri.
Ada banyak tip-tip keren yang ada hubungan dengan cara mendidik anak, baik secara lahir maupun mentalnya.
Tidak gampang memang menyiapkan masa depan anak, namun sebagai orang tua tidak boleh menyerah apa pun tantangan yang akan dihadapi ini.
Nah, kali ini Ki Jagat Alit, sedikit berusaha serius untuk memberikan kulikan tentang masalah yang ada kaitannya dengan anak. Yaitu, Bagaimana caranya membesarkan anak yang tangguh di masa depan?
Woke, sebelum kita kepoin lebih lanjut, yuk disambut maskot ki Jagat Alit. Taraaa!
Ya, membesarkan anak yang diharapkan menjadi anak tangguh dan tidak gampang menyerah memerlukan trik yang khusus juga.
Karena anak tangguh itu anak khusus atau SPESIAL maka dibutuhkan cara yang spesial juga.
1. Jadilah role model yang tepat
Anak membutuhkan contoh atau role model yang bisa ditiru olehnya. Andalah role model yang tepat bagi mereka.
Andalah yang mempunyai harapan menduplikasi prilaku-prilaku tangguh yang Anda miliki atau sumber-sumber lain yang dapat dipakai sebagai referensi untuk mencapai semua itu.
Anak adalah tipe peniru. Ia meniru apa yang dilihat di sekelilingnya. Apa pun itu.
Model peniru awal adalah orang tuanya. Ayah dan ibunya, tentunya.
Maka, jika Anda ingin anak Anda menjadi pribadi yang tangguh dan tidak gampang menyerah.Â
Kuncinya ada pada diri Anda berdua, sebagai orang tuanya.
Anda semaksimal mungkin harus menampilkan pribadi yang baik, beretika, punya empati, penuh simpati, ramah, penuh kasing sayang dan selalu taat akan norma sosial dan agama yang telah diyakini.
Anda harus konsisten akan semua prilaku baik itu, cerdas menghadapi masalah, tenang, tidak grusa-grusu, semangat, ulet, dan pekerja dan pejuang sejati.
Pejuang yang tangguh, pantang menyerah dan selalu tidak pernah takut untuk gagal dan kemudian mencoba lagi sampai berhasil.
Jika Anda melakukan kesalahan, akui kesalahan itu dan sampaikan kepada anak Anda bahwa Anda akan memperbaikinya dan Anda akan menjadi lebih baik di masa yang akan datang.
Ingat, ada sepasang mata, sepasang telinga, otak pikiran dan hati milil Anda yang selalu merekam dengan baik, segala apa yang Anda hadapi dan kerjakan.
2. Biarkan mereka melakukan kesalahan
Melakukan kesalahan. Itu wajar saja. Terkadang dari kesalahan itu, kita atau anak Anda bisa belajar bagaimana melakukan itu lebih baik nantinya. Karena dengan kesalahan itu, mereka akan tahu kosenkuensi apa yang didapatnya.Â
Dari pelajaran itu, mereka mampu unyuk bangkit kembali untuk melakukan yang lebih baik.
Kesalahan atau pengalaman salah adalah guru yang terbaik.Â
Kesalahan yang akan mengasah kepekaannya, kecerdasannya, akal fikirnya sehingga kesalahan atau kegagalan yang terjadi  tidak membuat mereka putus asa, atau menyerah kalah.
Tetap bersemangat, mencari solusi, mencari cara baru.
Sehingga ia mampu merubah semua kesalahan menjadi faktor pemicu untuk melakukan yang lebih baik bahkan terbaik di masa yang akan datang.
Tanamkan bahwa kegagalan itu adalah sukses yang tertunda.
Jika sekali gagal kita menyerah, mana mungkin Thomas Alfa Edison menjadi penemu spektakuler di jamannya dengan menemukan 1000 lebih penemuan.
3. Pujilah dengan cara yang benar
Setelah melakukan.kesalahan dan mereka bisa bangkit dari kesalahan kemudian mencapai kesuksesan. Berikanlah pujian, apresiasi baik berupa kata pujian ataupun dalam bentuk hadiah.
Tapi jangan lupa pujian yang paling tepat adalahÂ
"proses pujian"Â
Selalu ingatkan bahwa dengan menfokuskan diri, usaha baru, cara baru, strategi baru semua bisa tercapai.
Kata pujian yang dahsyat seperti ini :
"Ayah sudah bicara kepadamu jika kamu bekerja keras, semua itu bisa tercapai. Ayah dan Ibu bangga kepadamu."Â
4. Ajarkan untuk mengendalikan emosi
Ajarkan kepada mereka bahwa berbagai bentuk emosi itu semua baik. Tidak ada yang buruk jika kita mampu mengendalikannya.
Kemampuan mengendalikanlah yang mampu membuat kita keluar sebagai pemenang.
Jangan segan untuk berbagi pengertian, pemahaman kepada anak. Tanamkan kepada anak pandangan baru, olah otak untuk menumbuhkan kembangkan sel-sel otak agar mampu berkerja optimal.
Bertukar pikiran, berdiskusi, bermain role play akan menstimulus otak anak untuk mampu mengendalikan gejolak emosi apa pun bentuknya menjadi bahan mentah potensial untuk perkembangan anak selanjutnya.
5. Ajarkan untuk memecahkan masalah
Sebagai orang tua, jangan terlalu dalam masuk ke dalam ranah anak dalam rangka belajar memecahkan masalah.
Biarkanlah ia mencoba mencari solusinya sendiri. Orang tua hanya bisa memantau, mengawal dengan intens.
Jangan buru-buru memberikan bantuan, Anda tentunya tidak mau jika anak Anda hidup tergantung kepada Anda.
Bagaimana mereka menjadi pribadi yang tangguh dan pantang menyerah jika semua masalah mereka Anda yang memecahkan?
Biarkan mereka mengeksplorasi semua kemampuannya. Menggali potensi dirinya sekuat mungkin. Bebaskan mereka untuk berkreasi, berinovasi.
Orang tua hanya tampil jika anak Anda menemu masalah yang tidak bisa dipecahkan lagi.
Anda bisa sharing, menggali berbagai kemunhkinan solusinya. Sampaikan akibat baik buruk atau konsekuensi dari solusi itu.
 Dan, biarkanlah mereka memilih solusi terbaik sesuai pemahaman dan keyakinan yang paling baik bagi mereka.
Woke, mungkin 5 cara ini yang dapat memberikan panduan singkat, bagaimana Anda bisa membesarkan anak-anak yang tangguh dan pantang menyerah.
Selamat sore
JAGAT ALIT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H