Mohon tunggu...
Jagat Alit
Jagat Alit Mohon Tunggu... Novelis - Konten Kreator

Mantan Super Hero. Sekarang, Pangsiun. Semoga Berkah Amin

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pagi yang Berasap Penuh Anyir Darah

31 Januari 2020   10:42 Diperbarui: 31 Januari 2020   11:01 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
diolah dari Enoanderson

Satu orang pengawal berbadan tegap, dengan rambut dipotong pendek, berpakaian hitam-hitam, menyambut dan mengiringinya memasuki Range Rover Velar 2000 cc, warna hitam yang telah menunggu.

Range Rover itu, berisi tiga penumpang, satu supir dan dua pengawal yang menjaga keamanan Reina Malik.

Range Rover hitam itu membawa Reina Malik menjauh bandara kecil melintasi sepanjang jalan berpemandangan indah pantai dan laut Mandalika yang dengan cepat bayangannya semakin menjauh.

***

Setelah mencapai ujung jalan bebas hambatan,  Range Rover melaju ke arah Selatan, tempat mansion keluarga Malik yang berada tepat di kaki pegunungan Candala Rupa.

Perjalanan baru ditempuh dua kilometer, saat sampai di jalan yang bercabang, tiba-tiba melesat tiga mobil Volvo MPV CX5, langsung mengurung Range Rover itu.

Melihat gelagat tidak baik, supir menekan pedal gas dalam-dalam, roda mobil mendecit dan melejit cepat kedepan meninggalkan pengurungnya.

Range Rover meliuk cepat, bermanuver kekiri dan kekanan, menghindari rentetan tembakan yang dilepas oleh penumpang Volvo yang berada paling depan.

Peluru memantul di body mobil yang anti peluru, suaranya berdentang dan meninggalkan bayangan asap mesiu.

Pengawal Reina, yang satu segera memgeluarkan badan dari sisi jendela kanan memberikan tembakan balasan, sebuah senapan laras panjang teracung ke belakang memuntahkan dua tiga peluru yang mendesing cepat ke arah Volvo hitam yang mengejarnya.

Arah tembakan terbaca, dengan mudah para pengejarnya menghindari rentetan tembakan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun