BEBERAPA waktu jagat politik nasional dikejutkan dengan bergabungnya Dr. H. Soekarwo, S.H., M.Hum ke Partai Golkar. Kalau mau bicara jujur, sebenarnya hal itu tidak terlalu mengejutkan. Gubernur Jawa Timur 2 periode itu, 2009 hingga 2019, bagaimanapun sudah lama bernaung di bawah rindang beringin.
Coba teliti, Pakde Karwo-sapaan akrabnya- sudah sejak 1978 bergabung dengan Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), satu dari tujuh ormas dalam mesin penggerak partai beringin. Dari aktivitasnya di salah satu Hasta Karya Golkar itu, Pakde Karwo otomatis menjadi bagian dari keluarga besar Golkar.
Jadi jelas, Pakde Karwo sudah lama menjadi bagian dari Golkar, hingga terakhir pada 1998 menjabat sebagai Wakil Ketua Golkar Jatim. Setelah menyelesaikan pengabdiannya sebagai Gubernur Jatim, Pakde Karwo menjadi staf ahli Kemenko Perekonomian, kemudian Komisaris Utama Semen Indonesia, di mana ia tidak boleh berpartai.
Terakhir, sejak Desember 2019, Pakde Karwo masih dipercaya oleh pemerintah untuk menjadi salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Tidak ingin menyalahi aturan di Wantimpres, di mana jika bergabung dengan partai tidak diperkenankan berada dalam struktur organisasi yang sifatnya operasional, Pakde Karwo di Golkar menjadi Wakil Ketua Dewan Pakar.
Dewan Pakar, kita ketahui, sifatnya pemikiran. Bukan operasional. Di antara peran strategisnya, mencari dan menghimpun data primer atau pokok permasalahan di masyarakat, untuk kemudian diusulkan guna dibahas lebih mendalam di tingkat pengurus inti atau DPP.
Fungsi utama Dewan Pakar memberikan analisis SWOT (strengths/kekuatan, weakness/kelemahan, opportunities/peluang, ancaman/threats) dalam kaitan evaluasi kinerja partai.
Pakde Karwo mengakui, di samping masalah kebiasaan bersama Golkar, orang pada sisi tertentu harus cari komunitas mana yang cocok dengan frekuensinya. Oleh karena Golkar pernah menjadi bagian dari masa lalunya, Pakde Karwo kini tertantang untuk ke depannya kembali membantu Golkar.
Keberadaan Pakde Karwo di partai beringin membuat jajaran DPD Golkar Jatim makin optimistis menghadapi Pemilu 2024. Golkar Jatim meyakini tuah Pakde Karwo akan membawa kejayaan di Pemilu mendatang.
Keyakinan itu pulalah yang menghinggapi DPD Golkar Jabar pasca bergabungnya Dr. H.Mochamad Ridwan Kamil, S.T, M.U.D. Kang Emil, sapaan populernya, tidak hanya dijagokan kembali untuk menjabat Gubernur Jabar periode 2024-2029 melalui Pilkada serentak tahun depan.
Keberadaan Kang Emil di bawah naungan partai beringin juga diyakini akan meningkatkan keunggulan Golkar secara elektoral pada Pemilu 2024.