Airlangga Hartarto juga mencontohkan hilirisasi dari Freeport. Sekarang dibangun smelter, itu bisa menghasilkan 50 ton emas dan ini harganya US$ 3,5 miliar. Kalau sebelumnya, tidak bisa jadi neraca perbankan dan sekarang menjadi neraca perbankan. bullion bank ini dalam P2SK sudah ada dan disiapkan.
Hilirisasi Freeport melalui pembangunan smelter ini juga disampaikan Presiden Jokowi dalam pengarahannya di acara APPSI. Hilirisasi industri harus dilakukan untuk menjadikan menjadikan Indonesia sebagai negara maju.
Sebuah negara dapat dikatakan sebagai negara maju jika negara-negara lain telah memiliki ketergantungan terhadap suatu produk yang dihasilkan oleh negara maju tersebut.
Jokowi lalu mencontohkan Taiwan dan Korea Selatan. Kenapa mereka bisa melompat menjadi negara maju? Seperti dikutip dari Kompas.com, menurut Jokowi, karena Taiwan dan Korsel memiliki produk yang sangat dibutuhkan oleh negara lain, oleh perusahaan-perusahaan besar di negara lain, baik Amerika maupun Eropa.
Indonesia memiliki peluang dan kesempatan untuk menjadi negara maju. Salah satunya melalui ekosistem industri kendaraan listrik di mana semua komponen yang dibutuhkan oleh kendaraan listrik ada di Indonesia.
Caranya, dengan membuat ekosistem besar sebagai penunjang pembuatan mobil listrik tersebut. Mengintegrasikan semua komponen kendaraan listrik yang tersebar di seluruh tanah air. Mulai dari nikel yang ada di Pulau Sulawesi, tembaga yang ada di Sumbawa dan Papua, timah yang ada di Bangka Belitung, hingga bauksit yang ada di Kalimantan Barat dan Kepulauan Riau.
Dari hilirisasi industri Indonesia akan mendapatkan nilai tambah yang berlipat ganda. Oleh karena itu mau tidak mau Indonesia harus segera meninggalkan ekspor bahan mentah.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H