NAMA Airlangga Hartarto menempati urutan teratas pada berbagai hasil jajak pendapat terkini. Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu mengungguli beberapa nama yang sebelumnya mendominasi. Perlahan namun pasti Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) itu semakin melekat di hati rakyat.
Tingkat keterpilihan yang tinggi kepada Airlangga Hartarto tidak hanya dihasilkan dari jajak pendapat berbagai lembaga survei politik, akan tetapi juga dari keterpilihan melalui Musyawarah Rakyat (Musra). Gabungan dari relawan Joko Widodo ini menggelar musra di berbagai daerah hingga beberapa bulan ke depan. Pekan ini, mereka menggeber survei di tiga provinsi sekaligus.
Seperti dibahas sebelumnya, dari hasil musra di Kendari, Sultra, gabungan relawan Jokowi menyimpulkan tingginya tingkat keterpilihan masyarakat terhadap Airlangga Hartarto. Airlangga menempati urutan pertama, disusul Prabowo Subianto, Ganjar Pranomo, Muhaimin Iskandar, dengan Anies Rasyid Baswedan terpuruk di urutan keenam.
Sabtu (25/2) besok, sebagaimana dikutip Kompas.com, gabungan relawan Jokowi menggelar musra di dua provinsi Papua sekaligus, yakni di Sorong dan Manokwari . Dalam rencana mereka, akan ada 11 musra hingga April 2023 mendatang.
Setelah Sorong dan Manokwari, musra digelar di Tarakan, Kalimantan Utara, berikutnya di Pontianak, Kalbar. Palu, Lombok, Medan, Aceh, Jambi, Bengkulu, akan menjadi tuan rumah musra selanjutnya. Puncaknya, medio April, musra di Jakarta.
Tuan rumah musra mungkin terkesan dilakukan secara acak. Walau demikian, ada sejumlah pertimbangan dalam menentukan tuan rumah dari musra tersebut. Salah satunya adalah partisipasi masyarakat setempat dari pemilu ke pemilu. Gabungan relawan Jokowi juga mempertimbangkan daerah-daerah yang selama ini terkesan luput dari perhatian lembaga survei.
Harus diakui besarnya perhatian lembaga-lembaga survei terhadap tingkat partisipasi masyarakat untuk pemilihan umum maupun pemilihan presiden (Pilpres). Antusiasme dari lembaga-lembaga survei, juga musra dari gabungan relawan Jokowi, secara tak langsung membuat mesin-mesin partai harus terus berderak.
Gerak cepat atau bahkan percepatan mesin partai tentunya bisa mendorong ke arah semakin tingginya partisipasi rakyat, termasuk dengan memperkenalkan atau terus menyosialisasikan kader-kader terbaik partainya. Dalam kaitan Pilpres, Golkar sudah "gaspol", menyosialisasikan nama Airlangga Hartarto sejak dua tahun terakhir.
Tidak mengherankan jika elektabilitas Airlangga Hartarto sekarang tertinggi di antara kandidat capres lainnya. Ini juga yang terangkum dari hasil jajak pendapat terbaru lembaga survei Laboratorium Suara Indonesia (LSI) dan hasil survei terakhir dari Litbang Kompas.
LSI melakukan survei dinamika kehidupan masyarakat pascapencabutan kebijakan PPKM dan preferensi publik terhadap pilihan politik jelang Pemilu dan pilpres 2024. LSI mengelar jajak pendapat terhadap 2.150 responden yang sudah berusia 17 tahun ke atas di 34 Provinsi.
Dari hasil survei LSI, bursa capres masih didominasi oleh tiga nama. Nama Airlangga Hartarto menempati urutan pertama dalam tingkat elektoral tokoh-tokoh kandidat capres. Tingkat elektoral Ketua Umum Golkar itu mencapai 22,7%. Di urutan kedua Prabowo Subianto dengan tingkat elektoral 19,4%. Disusul Ganjar Pranowo dengan tingkat elektoral sebesar 10,6%.
Lalu, Anies Baswedan di urutan keempat dengan tingkat elektoral sebesar 8,7%, Puan Maharani dengan tingkat elektoral 6,4%, dan disusul masing-masing Andika Perkasa 4,7%, Moeldoko 3,8%, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 3,3%, Khofifah Indar Parawansa 2,7% dan yang tidak memilih sebanyak 17,7%. Berdasarkan hasil survei LSI terhadap 2.150 responden, sebanyak 88,9% berharap presiden pada 2024 memiliki kemampuan membuat perubahan.
Airlangga Hartarto dinilai memiliki kemampuan memimpin saat situasi kritis dan membuat kebijakan yang inovatif seperti pada saat adanya pandemi Covid-19 yang berpengaruh terhadap perekonomian dan pendapatan masayarakat.
Airlangga Hartarto juga disebut memiliki kemampuan kolaborasi dengan dunia usaha serta perencanaan dan eksekusi kebijakan, memiliki kemampuan membuat kebijakan populis dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, seperti program prakerja, bantuan UMKM dan pelatihan digital teknologi, serta menggerakkan birokrasi sama-sama.
Menariknya, baik dari survei musra dan LSI ini, cukup banyak keterlibatan kaum muda dan milenial. Dari hasil survei, mereka menghendaki presiden yang memiliki kemampuan retorika dan persuasi publik.
Secara umum bisa disimpulkan, Airlangga Hartarto menjadi capres pilihan masyarakat dikarenakan adanya bukti kerja nyata yang telah dilakukan Menko Perekonomian itu dalam mengatasi perekonomian Indonesia. Â Masyarakat telah merasakan program prakerja, bantuan UMKM, dan pelatihan digital teknologi yang dibuat pemerintah.
Naiknya elektabilitas Partai Golkar tak pelak juga karena peran Airlangga Hartarto yang diakui telah membawa perubahan yang sangat baik, perekonomian terus membaik. Strategi Airlangga Hartarto untuk terus menggaet tokoh muda masuk Golkar juga menjadi bukti atas kecerdasannya dalam memanfaatkan situasi politik saat ini...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H