Erwin Aksa dinilai punya rekam jejak yang baik di bidang politik, bisnis dan olahraga. Wakil Ketua Umum Golkar Bidang Penggalangan Strategis ini pernah  menjadi Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi), dan manajer tim PSM Makassar.
Erwin Aksa juga relatif masih muda, dia kelahiran Makassar 7 Desember 1975, sehingga usianya belum lagi 48 tahun. Bandingkan dengan Zainudin Amali yang ketika dilantik sebagai menpora ke-13 pada 23 Oktober 2019 sudah berusia 57 tahun.
Nama lain yang dinilai punya peluang besar menjadi pengganti Zainudin Amali adalah Maman Abdurrahman. Anak Kebon Kacang, Jakarta Pusat, namun besar di Pontianak, Kalbar, ini, terbilang moncer karir politiknya.
Maman Abdurrahman, kelahiran 10 September 1980, sudah hampir lima tahun duduk di parlemen, yakni sebagai anggota pengganti antarwaktu (2018-2019) dan periode 2019-2024. Maman kini menjadi wakil ketua Komisi VII DPR yang antara lain membawahi bidang energi dan perindustrian.
Maman Abdurrahman sudah aktiv berorganisasi sejak mahasiswa, menjadi pengurus DPP Golkar sedari 2010, berkiprah di AMPI, KNPI dan FKPPI. Setelah menjadi wakil sekjen pada 2016-2019, saat ini Maman Abdurrahman juga menjabat Ketua DPD Golkar Kalimantan Barat.
Kandidat menpora lainnya adalah Nurdin Halid, yang dari sisi pengalaman politik sudah sangat matang. Pengalaman berkecimpung di olahraga juga menjadi pertimbangan. Nurdin Halid pernah memimpin PSSI selama dua periode, yakni 2003-2007 dan 2007-2011. Sepanjang masa kepengurusannya PSSI terus digoyang.
Yang mungkin menjadi penghambat, usianya yang bahkan melebihi Zainudin Amali. Anggota DPR RI 1999-2004 ini sudah berusia 65 tahun, yang bisa dinilai terlalu tua untuk seorang menpora.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H