PRESIDEN Joko Widodo belum mengumumkan nama Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) baru pengganti Zainudin Amali yang secara informal sudah menyatakan pengunduran dirinya. Jokowi memaklumi alasan Zainudin Amali yang ingin lebih fokus mengurus PSSI, setelah terpilih sebagai wakil ketua umum I pada Kongres Luar Biasa (KLB) 16 Februari lalu.
Nama menpora baru itu sendiri mungkin saja sudah diberikan oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto kepada presiden. Tidak perlu waktu lama bagi Airlangga Hartarto untuk memperoleh pengganti Zainudin Amali, walau begitu banyak kader potensial di partai beringin. Airlangga Hartarto pastinya memilih yang terbaik dan sesuai kebutuhan saat ini.
Meski hanya akan menduduki kursi menpora selama belasan bulan, hingga pembentukan kabinet definitif dari pemerintahan 2024-2029 pasca Pilpres 2024, namun tantangan yang dihadapi di sisa waktu tersebut sangat besar.
Menuju Pemilu 2024, misalnya, menpora baru mestinya turut menyikapi kemungkinan minornya keterlibatan kalangan muda dan pemuda pada kontestasi politik akbar tersebut.
Partisipasi anak muda dan milenial dari pemilu ke pemilu cenderung stagnan, dibuktikan dari hasil berbagai penelitian baik dari lembaga swasta atau pemerintah. Karenanya menjadi tantangan pemerintah untuk berupaya meningkatkan tingkat partisipasi kaum muda, kalangan milenial atau pemuda tersebut.
Golkar, secara institusi, sudah lama merespon hal itu. Membuat kaum muda melek politik, serta merekrut lebih banyak mereka untuk terlibat dalam kepengurusan partai baik di daerah dan pusat, menjadikan Golkar punya banyak aset anak-anak muda yang potensial.
Sekarang, dari pengunduran diri Zainudin Amali, Golkar tampaknya akan memberi kepercayaan pada anak muda untuk  mengisi posisi tersebut.
Sebelumnya sudah dijelaskan mengenai kader Golkar dari kalangan muda yang kemungkinan mendapat kepercayaan dari Airlangga Hartarto untuk mengisi jabatan menpora yang ditinggalkan oleh Zainudin Amali. Di antaranya adalah Tb.Ace Hasan Syadzily, Ilham Permana dan Dito Ariotedjo.
Tiga nama di atas merupakan prediksi dari sejumlah pengamat politik, menilik kapabilitas, pengalaman, dan loyalitas masing-masing di internal partai. Di luar itu, masih ada beberapa nama lain yang disebut-sebut juga berpeluang dipilih oleh Airlangga Hartarto dan disetujui oleh Presiden Joko Widodo.
Nama lain yang cukup santer disebut-sebut berpeluang menjadi pengganti Zainudin Amali adalah Erwin Aksa, Maman Abdurrahman dan Nurdin Halid.
Erwin Aksa dinilai punya rekam jejak yang baik di bidang politik, bisnis dan olahraga. Wakil Ketua Umum Golkar Bidang Penggalangan Strategis ini pernah  menjadi Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi), dan manajer tim PSM Makassar.
Erwin Aksa juga relatif masih muda, dia kelahiran Makassar 7 Desember 1975, sehingga usianya belum lagi 48 tahun. Bandingkan dengan Zainudin Amali yang ketika dilantik sebagai menpora ke-13 pada 23 Oktober 2019 sudah berusia 57 tahun.
Nama lain yang dinilai punya peluang besar menjadi pengganti Zainudin Amali adalah Maman Abdurrahman. Anak Kebon Kacang, Jakarta Pusat, namun besar di Pontianak, Kalbar, ini, terbilang moncer karir politiknya.
Maman Abdurrahman, kelahiran 10 September 1980, sudah hampir lima tahun duduk di parlemen, yakni sebagai anggota pengganti antarwaktu (2018-2019) dan periode 2019-2024. Maman kini menjadi wakil ketua Komisi VII DPR yang antara lain membawahi bidang energi dan perindustrian.
Maman Abdurrahman sudah aktiv berorganisasi sejak mahasiswa, menjadi pengurus DPP Golkar sedari 2010, berkiprah di AMPI, KNPI dan FKPPI. Setelah menjadi wakil sekjen pada 2016-2019, saat ini Maman Abdurrahman juga menjabat Ketua DPD Golkar Kalimantan Barat.
Kandidat menpora lainnya adalah Nurdin Halid, yang dari sisi pengalaman politik sudah sangat matang. Pengalaman berkecimpung di olahraga juga menjadi pertimbangan. Nurdin Halid pernah memimpin PSSI selama dua periode, yakni 2003-2007 dan 2007-2011. Sepanjang masa kepengurusannya PSSI terus digoyang.
Yang mungkin menjadi penghambat, usianya yang bahkan melebihi Zainudin Amali. Anggota DPR RI 1999-2004 ini sudah berusia 65 tahun, yang bisa dinilai terlalu tua untuk seorang menpora.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H