Mohon tunggu...
Jafran Azzaki
Jafran Azzaki Mohon Tunggu... Lainnya - Senang Menulis

Seseorang dengan hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Andika Perkasa Bisa Menjadi Penentu Gagalnya Koalisi Perubahan

23 Desember 2022   16:28 Diperbarui: 24 Desember 2022   08:19 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anies Baswedan saat mengunjungi Andika Perkasa semasih menjabat Gubernur DKI Jakarta. (Foto: Detik.com)).  

Disebut-sebut jika nama Aher dan AHY ini yang terus digodok oleh tim kecil dari ketiga partai, NasDem, PKS dan Demokrat. Akan tetapi, sulit dipungkiri jika Anies tampaknya kurang memperhitungkan keduanya. Anies, yang diberi mandat untuk menentukan calon pendampingnya, cenderung memilih Andika Perkasa.

Adanya potensi kengototan NasDem untuk memberi peluang Andika Perkasa sebagai pendamping Anies inilah yang bisa memengaruhi pembentukan Koalisi Perubahan. PKS dan Demokrat mungkin menghormati keputusan NasDem, akan tetapi bukan berarti mereka legowo menerimanya. PKS atau Demokrat bisa memalingkan hatinya.

Demokrat juga bisa memberi bukti tentang tingginya tingkat keterpilihan duet Anies-AHY dari hasil berbagai lembaga survei. Elektabilitas Anies-AHY konsisten berada di urutan tiga besar pada capres-cawapres hampir setahun terakhir. Bahkan lebih baik dari elektabilitas kombinasi Anies-Andika Perkasa.

Tingginya tingkat keterpilihan kombinasi Anies-AHY ini tentunya juga karena terdorong oleh cukup masifnya safari politik dan sosialisasi yang dilakukan oleh AHY. Berbeda dengan Andika Perkasa, yang belum belum melakukan apa-apa karena kedudukannya sebagai Panglima TNI. Andika Perkasa diyakini akan melejit pasca resmi pensiun sebagai prajurit TNI, efektif sejak 1 Januari 2023, di mana kemudian ia akan menentukan sikapnya. Siap atau tidak masuk bursa capres dan cawapres.

Andika Perkasa banyak memperoleh dukungan untuk maju, dengan kemungkinan besar dipinang NasDem untuk menjadi pendamping Anies Baswedan. Jika itu yang terjadi, jelas akan menambah rumit rencana terbentuknya Koalisi Perubahan, setidaknya memperuncing "pertentangan" NasDem dengan PKS dan Demokrat.

Dalam konteks itu, pertemuan antara antara Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Salim Segaf Al-Jufri, pada Rabu (21/12) malam di Cikeas, tidak terlepas dari kemelut yang terjadi di seputar rencana pembentukan Koalisi Perubahan dan sikap NasDem yang terkesan berpotensi memprioritaskan Andika Perkasa...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun