Mohon tunggu...
Jafran Azzaki
Jafran Azzaki Mohon Tunggu... Lainnya - Senang Menulis

Seseorang dengan hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jalan Pedang Sandiaga Uno

20 Desember 2022   14:07 Diperbarui: 20 Desember 2022   14:21 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sandiaga Salahuddin Uno dalam sebuah acara bersama kader PPP. (Foto: Dok PPP).

SANDIAGA SALAHUDDIN UNO meneguhkan tekadnya untuk maju dalam pemilihan presiden 2024. Masalahnya, siapa yang akan mengusung Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) ini sebagai calon pemimpin bangsa pada kontestasi akbar politik dua tahun mendatang itu? Maksudnya, partai mana? 

Kita pahami, pengusungan capres atau cawapres mutlak menjadi kewenangan partai politik.Belakangan ini nama Sandiaga Uno memang terus berkibar. Apapun tentangnya pasti menjadi bahan pemberitaan, tak terkecuali terkait keberadaannya di Partai Gerindra, membantu Prabowo Subianto. Adalah Gerindra juga yang mendukungnya habis-habisan pada kontestasi Pilgub DKI Jakarta 2017.

Diusung oleh Gerindra dan PKS dengan dukungan PAN, Perindo dan Partai Idaman, Sandi yang mendampingi Anies Rasyid Baswedan sukses mengungguli petahana duet Basuki Tjahaya Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat yang diusung PDIP, Golkar, Hanura dan NasDem dengan dukungan PPP, PKB serta PKPI dan PSI lewat dua putaran.

Hanya dua tahun menjadi Wagub DKI Jakarta, untuk periode 2017-2022 tersebut, Sandi mundur pada 2019. Dia maju ke pertarungan politik jauh lebih besar, Pilpres 2019. Namun, berduet dengan Prabowo Subianto, Sandi harus mengakui kekalahannya pada petahana Joko Widodo yang saat itu berpasangan dengan Ma'ruf Amin.

Lalu, seperti halnya mentornya, Prabowo Subianto, yang menerima tawaran Jokowi untuk memperkuat Kabinet Indonesia Maju sebagai Menteri Pertahanan, Sandi belakangan juga terlibat di pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Sandi ditunjuk menjadi Menparekraf pada pekan ketiga Desember 2020, menggantikan sahabatnya sendiri, Wishutama Kusubandio.

Kita tahu, seperti halnya Prabowo Subianto, Sandi juga sangat menikmati tugasnya sebagai sosok yang paling bertanggung jawab dalam meningkatkan kinerja sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, bersinergi dengan pengembangan berbagai sektor perekonomian lainnya.

Penunjukkannya sebagai orang nomor satu di sektor pariwisata dan ekonomi pendukung tentu tidak terlepas dari kepiawaiannya dalam menjalin komunikasi dan pengembangan berbagai sektor usaha atau bisnis, seperti yang ditekuninya selama ini.

Kendati demikian, Sandi tampaknya masih penasaran dengan kegagalannya di Pilpres 2019. Salah satu pengendali dari rumpun (kelompok) usaha Recapital dan Saratoga ini jelas tetap menyimpan tekad untuk kembali maju ke kontestasi akbar politik 2024 tersebut.

Sandi, seperti disampaikan di awal paparan ini, meneguhkan keinginannya untuk bertarung di Pilpres 2014. Tentu, ia sudah memiliki pertimbangan matang untuk setia melakoni jalan pedang yang ditempuhnya.

Jalan pedang, seperti diketahui, merupakan jargon yang sering dipakai dalam kisah-kisah kependekaran berlatar belakang budaya China dan Jepang. Masing-masing memiliki karakter dan keistimewaannya sendiri. Di antaranya dari kisah Miyamoto Musashi, pendekar legendaris dan filsuf dari Abad 17 Jepang. Sangat mungkin di masa remajanya Sandiaga Uno termasuk penggemar kisah-kisah terkait Miyamoto Musashi.

Kendati masih terikat dengan Gerindra, dalam struktur DPP Partai Gerindra 2020-2025 Sandi menjadi satu di antara 89 anggota Dewan Pembina, Sandi kerap tak menyembunyikan keinginannya untuk kembali berlaga di pemilihan presiden.

Sikap Sandi ini bukannya tak menimbulkan friksi di kubu Gerindra. Pasalnya, Gerindra telah memutuskan Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2024. Dengan demikian, seluruh unsur partai wajib mendukung. Jika ada yang tidak mendukung, maka dipersilakan mundur.

Selama ini diketahui jika Sandi terus menjalin hubungan baik dengan para elit partai pendukung pemerintah, terutama PAN dan PPP. Sandi kerap diundang menjadi narasumber atau pembicara pada diskusi-diskusi internal PAN dan PPP. 

Terlebih dengan PPP, di mana Sandi diketahui sering berada di tengah-tengah kader partai Kabah itu. Pada setiap acaranya bersama kader PPP di daerah Sandi kerap diminta menjadi capres dari partai tersebut.

Hal itu yang tampaknya mempertebal tekad Sandi untuk kembali bertarung di pilpres. Jalan pedang yang ditempuhnya memang mengarah ke PPP. Namun, para petinggi PPP belum sei-sekata untuk menetapkan pilihan.

Hal itu bisa dipahami. PPP sudah terikat dalam kemitraan bersama Golkar dan PAN dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Pengusungan figur capres dan cawapres sepenuhnya menjadi kewenangan KIB, tidak lagi menjadi otoritas PPP. Satu-satunya yang bisa dilakukan PPP adalah dengan tetap mengusulkan namanya, kendati kewenangan ada pada KIB.

Akan sangat menarik mencermati langkah Sandi ke depannya, terutama dikaitkan dengan sikap Gerindra. Jalan pedang yang ditempuh Sandi pasti akan semakin membuat elit Gerindra geram, kendati Prabowo Subianto pernah menegaskan menghormati apapun pilihan sahabat mudanya itu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun