Jalan pedang, seperti diketahui, merupakan jargon yang sering dipakai dalam kisah-kisah kependekaran berlatar belakang budaya China dan Jepang. Masing-masing memiliki karakter dan keistimewaannya sendiri. Di antaranya dari kisah Miyamoto Musashi, pendekar legendaris dan filsuf dari Abad 17 Jepang. Sangat mungkin di masa remajanya Sandiaga Uno termasuk penggemar kisah-kisah terkait Miyamoto Musashi.
Kendati masih terikat dengan Gerindra, dalam struktur DPP Partai Gerindra 2020-2025 Sandi menjadi satu di antara 89 anggota Dewan Pembina, Sandi kerap tak menyembunyikan keinginannya untuk kembali berlaga di pemilihan presiden.
Sikap Sandi ini bukannya tak menimbulkan friksi di kubu Gerindra. Pasalnya, Gerindra telah memutuskan Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2024. Dengan demikian, seluruh unsur partai wajib mendukung. Jika ada yang tidak mendukung, maka dipersilakan mundur.
Selama ini diketahui jika Sandi terus menjalin hubungan baik dengan para elit partai pendukung pemerintah, terutama PAN dan PPP. Sandi kerap diundang menjadi narasumber atau pembicara pada diskusi-diskusi internal PAN dan PPP.Â
Terlebih dengan PPP, di mana Sandi diketahui sering berada di tengah-tengah kader partai Kabah itu. Pada setiap acaranya bersama kader PPP di daerah Sandi kerap diminta menjadi capres dari partai tersebut.
Hal itu yang tampaknya mempertebal tekad Sandi untuk kembali bertarung di pilpres. Jalan pedang yang ditempuhnya memang mengarah ke PPP. Namun, para petinggi PPP belum sei-sekata untuk menetapkan pilihan.
Hal itu bisa dipahami. PPP sudah terikat dalam kemitraan bersama Golkar dan PAN dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Pengusungan figur capres dan cawapres sepenuhnya menjadi kewenangan KIB, tidak lagi menjadi otoritas PPP. Satu-satunya yang bisa dilakukan PPP adalah dengan tetap mengusulkan namanya, kendati kewenangan ada pada KIB.
Akan sangat menarik mencermati langkah Sandi ke depannya, terutama dikaitkan dengan sikap Gerindra. Jalan pedang yang ditempuh Sandi pasti akan semakin membuat elit Gerindra geram, kendati Prabowo Subianto pernah menegaskan menghormati apapun pilihan sahabat mudanya itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H