Mohon tunggu...
Jafran Azzaki
Jafran Azzaki Mohon Tunggu... Lainnya - Senang Menulis

Seseorang dengan hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Desember Segera Berlalu, ke Mana Kang Emil Berlabuh?

20 Desember 2022   12:50 Diperbarui: 20 Desember 2022   13:01 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ridwan Kamil tampaknya masih bingung menentukan pilihan, masuk Golkar atau PAN.(Foto: Kompas.com).

DESEMBER tinggal beberapa hari lagi dijalani. Desember segera berlalu. Lalu, ke mana Ridwan Kamil melabuhkan pilihannya? Beberapa hari lalu, seperti yang dipaparkan dalam tulisan di forum ini, penulis mengisyaratkan jika Gubernur Jabar 2018-2023 itu kemungkinan segera mengantongi Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai Golkar.

Pada perkembangannya kemudian, ternyata Kang Emil atau RK masih belum memastikan pilihannya. Pasalnya, sebagaimana disampaikan juga dalam paparan terdahulu, elit PAN pun mengklaim kalau Kang Emil atau RK ini juga dekat dengan mereka. Isunya, Kang Emil bahkan sudah bergabung dengan mereka.

Soal kedekatan, Kang Emil pastinya lebih dekat dengan para petinggi Partai Golkar. Kang Emil sudah beberapa kali bersilaturahmi dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Ia juga berhubungan baik dengan Agung Laksono, Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, maupun putranya, Dave Laksono yang kini memimpin Kosgoro 1957. Kang Emil bahkan memberi izin Kosgoro 1957, salah satu ormas pendiri partai beringin, merayakan rangkaian kegiatan ulang tahunnya di pelataran kantor gubernuran Jabar di Gedung Sate, Bandung, kebijakan yang tidak pernah diberikannya kepada ormas lain.

Atas dasar itu, Ketua DPD Golkar Jabar Ace Hasan Syadzily sampai berani memastikan jika Kang Emil sudah mengantongi keanggotaan Kosgoro 1957, yang secara otomatis juga sudah menjadi anggota Partai Golkar. Hanya tinggal menunggu kesempatan baik saja Kang Emil dibuatkan KTA Golkar.

Akan tetapi, Kang Emil juga pernah mengatakan kalau kepastiannya masuk partai akan diumumkan oleh Bima Arya Sugiarto, salah satu sahabat dekatnya, ketua DPP PAN yang sejak 2019 menjadi Wali Kota Bogor.

Kang Emil menegaskan, kepastiannya masuk partai akan diketahui pada Desember 2022, dan Bima Arya yang akan mengumumkannya.

Jadi, pekan terakhir Desember ini sangat mungkin menjadi hari-hari yang menentukan. Atau membingungkan? Bisa kedua-duanya. Kang Emil masih bingung dalam mengamini pilihan hatinya.

Padahal, dua kelompok relawannya jauh-jauh hari sudah mengamini jika patron mereka segera berseragam Golkar. Baik itu kelompok relawan Ridwan Kamil Republik Indonesia (RKRI) Juara dan Gerakan Nasional Indonesia Juara (GNIJ). Kendati demikian, pada hakekatnya mereka mendukung apapun pilihan Kang Emil.

Kelompok relawan RKRI dan GNIJ sama-sama meyakini jika Kang Emil akan mengumumkan pilihannya pada Desember 2022 ini. RKRI, dari pernyataan Jojo Jajuli yang ketua umumnya, menyebut jika pemimpin mereka lebih sreg berseragam Golkar. Oleh karena itu, kata Jojo Jajuli, "75 persen memang Golkar."

Soliditas untuk mendukung apapun pilihan Kang Emil juga disuarakan Nunung Sanusi, juru bicara nasional GNIJ. "Kami akan memberikan dukungan penuh, tidak akan mempermasalahkan apapun  partai yang dipilihnya," tegas Nunung, seperti dikutip dari Kompas.com pada Oktober silam.

Kelompok relawan RKRI Juara dan GNIJ menegaskan soliditas mereka untuk mendukung langkah Kang Emil untuk maju sebagai calon presiden di Pilpres 2024. Solid mendukung Kang Emil sejak menjadi Wali Kota Bandung dan kini Gubernur Jabar, RKRI Juara dan GNIJ telah bertekad untuk mendukung Kang Emil sebagai capres dan tidak akan bergeming memilih calon lainnya.

Mungkin karena itu juga Kang Emil masih belum menentukan pilihannya. Untuk mengakomodir tekad dua kelompok relawan yang amat fanatik itu, Kang Emil tampaknya harus lebih dulu mendapatkan tiket capres dari partai yang akan dimasukinya.

Itu pasti sangat sulit. Baik Golkar atau PAN punya pilihan masing-masing, dan sejauh ini Kang Emil belum termasuk opsi utama. Apalagi jika dihubungkan dengan keterikatan Golkar dan PAN dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), di mana KIB seyogyanya mendorong figur capres dan cawapres dari internal mereka.

Sudah pasti capres dari KIB berasal dari pimpinan partai, dengan kemungkinan besar Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menjadi pilihan utama. Kecuali untuk posisi orang kedua, yakni cawapres.

Golkar dan PAN sah-sah saja memperebutkan Kang Emil dengan pertimbangan mendasar bahwa Gubernur Jabar tersebut bisa meningkatkan perolehan suara pada Pemilu 2024. Peningkatan suara elektoral ini bisa diburu dari dua kelompok relawan Kang Emil yang solid tersebut.

Kang Emil minimal bisa mempertahankan jabatannya, memimpin kembali Jabar untuk periode 2023-2028...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun