Sebuah Puisi MerinduÂ
Oleh : Erie JaegarÂ
Aku berusaha romantis
Tapi kau membalasnya dengan hipokritis
Aku di sini setia
Tapi kau membabi buta
Aku tergugu di pangkuan maya
Saat kau berlagak teraniaya
Terpampang jelas sebuah status
Bahwasannya aku yang begitu ambisius
Padahal, aku hanyalah menjaga risalah
Meski, pada akhirnya hanyalah pasrah
Ah!
Selucu inikah?
Sebuah rasa ingin temu
Kau!
Mungkin tidak mengerti
Kendati ingin selalu dituruti
Apa yang ada dan tiada
Sebenarnya semua perihal waktu dan rasa
Sebab mengerti tak perlu dimengerti
Jika lara sudah menghunjam sangat dalam
Pastinya semua takkan salah paham
Maka, jangan mencari kesalahan
Bukankah di ujung nadi sudah terpatri
Merah mawar dan bau anyir kian menyebar
Jika iman dan takwa telah bubar
Kendati secercah harapan seujung pari
Bukankah seharusnya kita saling introspeksi diri?
Bahwa rasa dan waktu hanya sebuah ukuran
Bukan sebuah gambaran!
Gambaran atas apa yang telah terlukis
Sebuah lara yang telah terkikis habis
Tak tersisa kecuali karma yang akan dirasa
Maka, cobalah sedikit saja mengeja
Sebuah rasa ingin jumpaÂ
Indramayu, 24 Desember 2018Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H