Mohon tunggu...
Erie Jaegar
Erie Jaegar Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ar-Rahman

✅ 🎓 Public Health of University Wiralodra Indramayu ✅CGK 🇮🇩 ~ TPE 🇹🇼

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebuah Puisi Merindu

24 Desember 2018   08:14 Diperbarui: 24 Desember 2018   11:13 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah Puisi Merindu 

Oleh : Erie Jaegar 

Aku berusaha romantis
Tapi kau membalasnya dengan hipokritis

Aku di sini setia
Tapi kau membabi buta

Aku tergugu di pangkuan maya
Saat kau berlagak teraniaya

Terpampang jelas sebuah status
Bahwasannya aku yang begitu ambisius

Padahal, aku hanyalah menjaga risalah
Meski, pada akhirnya hanyalah pasrah

Ah!
Selucu inikah?

Sebuah rasa ingin temu

Kau!
Mungkin tidak mengerti
Kendati ingin selalu dituruti

Apa yang ada dan tiada
Sebenarnya semua perihal waktu dan rasa

Sebab mengerti tak perlu dimengerti
Jika lara sudah menghunjam sangat dalam
Pastinya semua takkan salah paham
Maka, jangan mencari kesalahan

Bukankah di ujung nadi sudah terpatri
Merah mawar dan bau anyir kian menyebar

Jika iman dan takwa telah bubar
Kendati secercah harapan seujung pari
Bukankah seharusnya kita saling introspeksi diri?

Bahwa rasa dan waktu hanya sebuah ukuran
Bukan sebuah gambaran!

Gambaran atas apa yang telah terlukis
Sebuah lara yang telah terkikis habis

Tak tersisa kecuali karma yang akan dirasa
Maka, cobalah sedikit saja mengeja
Sebuah rasa ingin jumpa 

Indramayu, 24 Desember 2018 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun