Raja adalah simbol pemimpin, simbol kepala, simbol orang yang paling bertanggung jawab dengan bawahannya. Dalam struktur organisasi, raja ini menjadi kepala yang menjalankan tugas dan fungsi organisasi tersebut agar berjalan dengan maksimal serta baik. Makanya, menjadi pemimpin itu tidak mudah. Butuh yang namanya proses, makanya jangan sering protes. Butuh waktu, pengalaman, pengorbanan, minat belajar yang tinggi.Â
Manusia terbaik yang kita kenal, yaitu: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menjadi pemimpin umat Islam juga by process. Lihat akhlaknya dan kisah masa mudanya yang semuanya mengagumkan. Para pemimpin dunia juga begitu. Mereka yang awalnya dari bawahan atau sama sekali tidak dianggap oleh orang lain, bahkan dianggap hina, ternyata tidak mudah menyerah. Mereka terus belajar, baik dari kesalahannya sendiri maupun orang lain, sehingga membuahkan ilmu yang sangat berharga untuk menjadi pemimpin.Â
Tugas raja atau pemimpin itu memang di tataran kebijakan, bukan di level teknis. Makanya, kalau kita lihat di kantor-kantor, yang kepala kantornya lebih banyak duduk di ruangan. Duduknya pun enak banget, pakai AC, mejanya besar dan cukup luas, sepertinya nyaman, ya, duduk di situ?
Eits, jangan salah! Jadi kepala kantor itu justru paling berat. Jika ada masalah, selalu larinya ke atas, ya, ke kepala kantor itu. Kalau pemeriksa keuangan menemukan ada penyimpangan, pasti tidak akan bisa lolos, bahkan andaikata sudah pensiun pun, tetap akan dicari.Â
Begitu beratnya menjadi pemimpin, pastilah jumlahnya lebih sedikit daripada yang dipimpin. Pernah menemukan ada kepala kantor yang lebih banyak daripada stafnya di kantor tersebut? Level puncak diisi oleh satu orang dengan kualifikasi atau kualitas setara orang satu kantor tersebut. Mantap bukan?
Meskipun berat dan terlihat rumit, tetapi pemimpin yang adil adalah salah satu keutamaan dalam Islam. Dia termasuk orang yang nantinya akan dilindungi, akan dinaungi di Padang Mahsyar oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala, saat tidak ada perlindungan dan naungan lainnya.Â
Lalu, masih ada kaitannya dengan permainan catur? Yah, mau main catur sih terserah masing-masing orang saja, lah. Yang jelas jangan sampai terlalu membuang waktu. Apalagi jika melihat raja sudah bergerak perlahan, mungkin lebih baik, bersiap-siap untuk mengakhiri permainan. Sebab, itu pertanda kalah, pertanda tidak bakal menang, dan pertanda siap-siap untuk menelan pil pahit berikutnya, setelah kemarin beberapa kali menelan pil pahit yang sama.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H