Urusan jodoh itu memang sudah diatur oleh Allah. Jika saat ini belum dapat jodoh, maka orang tersebut mungkin memang susah diatur. Begitulah kata seorang ustadz yang istrinya cuma satu tersebut.Â
Saya pernah membuat status di Facebook: Mantan adalah jodoh yang sudah habis masa aktifnya. Artinya, sebesar apapun pasangan suami istri berusaha untuk mempertahankan pernikahan, tetapi malah banyak masalah yang tidak ada ujungnya, maka mungkin berpisah adalah solusi tepatnya. Tentu, mengambil perpisahan itu harus dipikirkan matang-matang. Jangan berpikir di warung burjo yang seringnya dihidangkan mie instan dengan telur setengah matang.
Saat menjalani single parent atau menjadi orang tua tunggal, maka mesti diterima sebagai ketentuan Allah juga. Jodoh memang cuma ada di pernikahan, tetapi harapan belum tentu seindah kenyataan, apalagi pagi tadi memang belum harapan. Lebih tidak indah lagi karena lapar.Â
Perlu diingat, bahwa single parent itu tetap harus diambil segi positifnya. Menjadi kesempatan untuk lebih belajar lagi tentang psikologi, parenting, pendidikan anak, pendidikan agama, dan lain sebagainya. Belajar dengan banyak orang, terutama yang ahli dalam urusan pernikahan dan rumah tangga agar kelak mempunyai dasar yang lebih kuat untuk membangun lagi. Untuk bangkit kembali.Â
Menjadi single parent jika baik, justru menjadi kenikmatan dalam hidup juga. Tidak perlu malu menjadi single parent. Tidak perlu terlalu berkecil hati. Kita harus ingat, bahwa dua manusia luar biasa baik di dunia ini juga lahir dari single parent kok. Mereka adalah Nabi Isa alaihissalam dan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H