"Baik, Ma, kita saingi besok!"
Yes, istrinya bersorak-sorak. Eh, tunggu dulu, suaminya masih melanjutkan, "Kalau Pak Asmat punya mobil tiga, maka kita akan beli mobil lima sekaligus! Kalau Pak Dedi yang tadinya punya motor satu, sekarang jadi dua. Oke, mereka punya istri satu, maka besok di sini akan ditambah jadi istrinya dua! Biar mereka bisa tersaingi oleh kita. Betul 'kan, Ma?"
Saya yakin, si istri tersebut akan diam seribu bahasa. Begitulah logikanya, jika tetangga punya satu, kita dua. Tetangga punya empat, kita punya lima. Tetangga istrinya satu, kita istrinya tiga!Â
Ada yang mau mempraktikkan ketika berada dalam kondisi semacam ini?