Mohon tunggu...
Jadid Abrar
Jadid Abrar Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya memiliki hobi untuk menulis dan saya hobi denga traveling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menanamkan Sikap Gotong Royong Di Mesjid Raya Nagari Koto Baru oleh Gugus Agus Salim, Bakti Sosial Mahasiswa Departemen PNF

16 Agustus 2024   15:27 Diperbarui: 16 Agustus 2024   15:42 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menumbuhkan semangat gotong royong ditengah masyarakat, serta dapat mempraktikkan nilai-nilai sosial yang telah di pelajari pada semester 1 dengan mata kuliah Sosiologi. Dengan adanya kegiatan Bakti Sosial Mahasiswa (BSM) yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Non Formal ini di harapkan agar Gugus Agus Salim dapat mengembangkan karakter, khususnya dalam hal kepedulian sosial dan semangat gotong royong, dengan adanya kegiatan ini diharapkan mahasiswa pada Gugus Agus Salim agar dapat bekerja sama dalam sebuah tim di gugusnya, serta dilatih untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan/tanggung jawab yang telah diberikan, dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar. Selain berhasil membersihkan lingkungan mesjid, kegiatan ini juga berhasil mempererat tali silahturami dengan beberapa warga yang ada di Nagari Koto Baru. Sehingga Gugus Agus Salim berhasil mengintegrasikan teori dengan praktik melalui kegiatan Bakti Sosial Mahasiswa dengan bergotong royong di Mesjid Raya Nagari Koto Baru. Dimana kegiatan ini tidak hanya sekedar membersihkan lingkungan mesjid tetapi juga menjadi sarana bagi mahasiswa untuk mengimplementasikan nilai-nilai gotong royong yang merupakan bagian integral dari Pendidikan Non Formal. Dengan demikian, kegiatan ini dapat dianggap sebagai bentuk pembelajaran yang efektif diluar kelas, serta kegiatan ini sejalan dengan tujuan pendidikan karakter yang saat ini digalakkan oleh Departemen Pendidikan Non Formal melalui Bakti Sosial Mahasiswa.

Kata kunci: Menanamkan Sikap/Pengembangan Karakter, Gotong Royong, Mesjid Raya Nagari Koto Baru, Bakti Sosial Mahasiswa, Pendidikan Non Formal.

PENDAHULUAN

Nagari Koto Baru Kecamatan Padang Sago merupakan salah satu Nagari Model Kelapa (NMKel) di Provinsi Sumatra Barat, yang merupakan menjadi saksi bisu akan semangat gotong royong yang ditunjukkan oleh Gugus Agus Salim di Mesjid Raya Nagari Koto Baru.

Kegiatan Bakti Sosial adalah kegiatan kepedulian untuk menumbuhkan rasa kemanusiaan terhadap sesama. Dimana mahasiswa Pendidikan Non Formal yang dilaksanakan oleh Gugus Agus Salim untuk melaksanakan pengabdian masyarakat dengan tujuan untuk menanamkan nilai-nilai gotong royong pada generasi muda serta memberikan sebuah kontribusi nyata bagi warga setempat di Nagari Koto Baru, dengan membuktikan bahwa semangat kebersamaan masih menyala, dengan melalui sebuah kegiatan Bakti Sosial Mahasiswa di Mesjid Raya Nagari Koto Baru.

Dimana Mahasiswa tidak hanya dikenal sebagai generasi penerus bangsa, tetapi mereka juga harus bisa menjadi agen perubah, sehingga hal ini telah dibuktikan oleh Gugus Agus Salim dengan aktif dalam sebuah kegiatan sosial yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Non Formal dalam rangka mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sehingga salah satu aksi nyata yang telah dilaksanakan oleh Gugus Agus Salim yaitu dengan Bergotong Royong di Mesjid Raya Nagari Koto Baru. Dimana kegiatan ini meliputi seperti : Membersihkan perkarangan Mesjid (Mencabut/mencangkul rumput, menyapu halaman luar mesjid, menyapu teras Mesjid, melap kaca Mesjid), Membersihkan bagian luar WC, dll.

Kegiatan Bakti Sosial Mahasiswa yang telah dilaksanakan oleh Gugus Agus Salim di Mesjid Raya Nagari Koto Baru ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi lingkungan fisik mesjid, tetapi juga memberikan dampak sosial yang signifikan kepada masyarakat yang ada di Nagari Koto Baru dengan menegur sapa, sopan santun, serta meminta izin kepada warga setempat untuk membersihkan perkarang mesjid. Dengan itu dapat mempererat tali silahturahmi antara mahasiswa dan masyarakat setempat.

METODE PENELITIAN

Penelitian kualitatif ini berfokus pada upaya untuk menanamkan sikap gotong royong dalam konteks masyarakat serta memungkinkan untuk menggali secara mendalam makna dan pengalaman para anggota Gugus Agus Salim terkait Kegiatan ini khususnya di Nagari Koto Baru. Kegiatan Bakti Sosial Mahasiswa yang dilakukan oleh Gugus Agus Salim ini menjadi titik temu yang menarik untuk dikaji. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat menggali lebih dalam bagaimana nilai-nilai gotong royong yang telah menjadi bagian dari ilmu ataupun pembelajaran yang telah pernah dikaji.

Populasi yang terjadi dimana seluruh anggota Gugus Agus Salim terlibat dalam kegiatan gotong royong yang dilaksanakan di Mesjid Raya Nagari Koto Baru, dan adanya beberapa warga yang melihat keberlangsungan gotong royong tersebut. Serta masyarakat Nagari Koto Baru dipilih sebagai populasi karena kegiatan Bakti Sosial Mahasiswa ini dilaksanakan secara langsung di wilayah tersebut, sehingga dampaknya akan lebih terasa bagi masyarakat setempat. Selain itu, Mesjid Raya Nagari Koto Baru merupakan pusat kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat, sehingga menjadi tempat yang strategis untuk menanamkan nilai-nilai gotong royong.

PEMBAHASAN

          Pada pukul 07.00 WIB seluruh Mahasiswa Departemen Pendidikan Non Formal angkatan 2023 yang mengikuti BSMKD dikumpulkan dilapangan kemah, dimana panitia Bakti Sosial Mahasiswa Keakraban Departemen (BSMKD) menyampaikan beberapa arahan kepada peserta Gugus yang akan melaksanakan Pengabdian kepada masyarakat, agar mereka tidak lupa untuk membawa persiapan untuk pengabdian kepada masyarakat dan agar mereka tau kemana Gugus mereka akan melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat tersebut. Panitia pun mulai menyapaikan beberapa arahan  dimulai dari mengatur posisi anggota pergugus agar mereka tidak tercecer dari teman gugusnya, mempersiapkan bahan yang akan digunakan selama pengabdian kepada masyarakat berlangsung, serta ada 1 panitia yang akan memandu Gugus tersebut untuk pergi ketempat pengabdian yang telah dibagikan, dan diiringi bareng kakak pamong masing-masing pergugus.

Gugus Agus Salim pun mendapatkan pengabdian kepada  masyarakat untuk bergotong royong ke Mesjid Raya Nagari Koto Baru. Sehingga Gugus Agus Salim langsung mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan selama gotong royong ke Mesjid berlangsung, seperti: Cangkul, Koran, dll. Perjalanan Gugus Agus Salim pun mulai dipandu oleh salah satu panitia dan kakak pamong dari Gugus Agus Salim. Dimana Gugus Agus Salim mulai meninggalkan lapangan kemah dan mulai berjalan menuju ketempat pengabdian masyarakat pada pukul 07.30, dimana Gugus Agus Salim selama menuju perjalan untuk pengabdian masyarakat ke Mesjid Raya Nagari Koto Baru dengan berjalan kaki, selama perjalanan tersebut Gugus Agus Salim menampilkan Yel-yel PNF, serta menampilkan jargon dan yel-yel Gugus Agus Salim. Selama perjalanan Gugus Agus Salim bertemu dengan warga Nagari Koto Baru yang sedang duduk di kedai,berjalan kaki,yang sedang mengendarai motor, dan ada juga yang sedang berjalan menuju sawah, dimana Gugus Agus Salim pun menerapkan 3S (Sapa, Salam, Senyum) kepada warga Nagari Koto Baru selama perjalanan dari keluar tempat kemah sampai ke Mesjid, dan Gugus Agus Salim bertemu dengan warga yang tinggal disekitaran mesjid untuk memintak izin untuk membersihkan Mesjid Raya Nagari Koto Baru.

              Setelah beberapa menit perjalanan Gugus Agus Salim pun sampai ketempat pengabdian masyarakat ke Mesjid Raya Nagari Koto Baru pada pukul 08.15, dimana seluruh anggota Gugus Agus Salim pun mengambil alat yang akan digunakan selama gotong royong berlangsung. Ada 1 orang yang mencangkul rumput, ada 2 orang yang mencabut rumput, ada 1 orang yang akan mengumpulkan rumput yang telah dicangkul/dicabut oleh anggota Gugus Agus Salim tersebut, serta ada 2 orang yang melap kaca dengan koran, ada juga 1 orang yang menyapu halaman luar mesjid yang telah dicangkul/dicabut dan ada juga 1 orang yang menyapu teras mesjid tersebut. Dengan adanya pembagian kerja selama gotong royong berlangsung pekerjaan tersebut terasa lebih ringan dan cepat diselesaikan dan tidak memakan waktu yang banyak. Selama kegiatan gotong royong/pengabdian masyarakat berlangsung Gugus Agus Salim bertemu dengan warga Nagari Koto Baru selama gotong royong di mesjid berlangsung. Dan warga memberikan apresiasi kepada Gugus Agus Salim telah membersihkan lingkungan mesjid tanpa ada paksaan. Gugus Agus Salim pun saling tolong menolong dalam bergotong royong dan bercerita, bercanda tawa selama gotong royong tersebut, lama kelamaan gotong royong pun selesai dilakukan oleh Gugus Agus Salim sekitar jam 11.20 WIB, dan anggota Gugus Agus Salim mulai membersihan diri dan perlengkapan goro tersebut.

              Setelah membersihkan diri dan peralatan goro Gugus Agus Salim pun mulai berjalan dari Mesjid Raya Nagari Koto Baru untuk balik ke kemah sekitar jam 11.30 WIB, selama perjalanan kami izin pamit kepada warga sekitar mesjid untuk balik ke kemah, dan selama perjalanan pulang Gugus Agus Salim masih menerapkan 3S (Senyum, Sapa, Salam). Selama perjalanan pulang kami masih menampilkan jargon beserta yel-yel Gugus Agus Salim.

KESIMPULAN DAN SARAN

Bahwasannya dengan adanya kegiatan Bakti Sosial Mahasiswa ini dapat menjalin hubungan sosial antara mahasiswa dengan masyarakat sekitar Nagari Koto Baru, serta dapat meningkatkan kerja sama dan mengimplementasikan sebuah nilai-nilai Pendidikan Non Formal yang telah dipelajari, seperti kepedulian sosial dan kerja sama dengan Anggota Gugus Agus Salim dalam bergotong royong dimesjid.

Dengan adanya Bakti Sosial Mahasiswa yang dilaksanakan oleh Departemen Pendidikan Non Formal merupakan langkah yang sangat positif dalam nilai-nilai gotong royong pada generasi muda saat ini, dengan adanya dukungan dari beberapa pihak.

Dengan adanya Bakti Sosial Mahasiswa ini agar tetap menjaga semangat untuk melaksanakan gotong royong dan memperluas jangkauan kegiatan dalam sebuah Gugus, agar bisa bekerja sama dan saling tolong menolong terhadap pekerjaan yang telah diberkan. Perlu dilakukan sebuah evaluasi secara berkala untuk mengukur keberhasilan sebuah kegiatan dan melakukan perbaikan jika diperlukan. Kurikulum Pendidikan Non Formal dapat diperkaya dengan beberapa materi-materi yang berkaitan dengan kegiatan sosial dan pengabdian masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Amroni. 2021. Pengabdian Masyarakat Bakti Sosial Berbagi Paket "Nasi Pahlawan" Peduli Covid-19 Di Graha Yatim Dan Dhuafa Kota Cirebon. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan. Vol 5, no.1. Universitas Catur Insan Cendikia. Kota Cirebon Jawa Barat.

Nursaid. Imral, Yusnanik Bakhtiar, Al Rafni, Susi Fitria Dewi. 2024. Peran BUMNag Kobar Mandiri Dalam Meningkatkan Kualitas Pemberdayaan Masyarakat. Journal Of Education, Cultural and politics. Vol 4, no.2. Universitas Negeri Padang.

Widyanti. Eka. Muhammad Yasin. 2023. Pengabdian Kepada Masyarakat Melalui Kegiatan Pembersihan Rumah Ibadah Bersama Pengurus Pagayuban Ika Pakarti Kutai Timur. Jurnal Pengabdian Masyarakat. Vol 1, no.1. STAI Sangat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun