Pada pukul 07.00 WIB seluruh Mahasiswa Departemen Pendidikan Non Formal angkatan 2023 yang mengikuti BSMKD dikumpulkan dilapangan kemah, dimana panitia Bakti Sosial Mahasiswa Keakraban Departemen (BSMKD) menyampaikan beberapa arahan kepada peserta Gugus yang akan melaksanakan Pengabdian kepada masyarakat, agar mereka tidak lupa untuk membawa persiapan untuk pengabdian kepada masyarakat dan agar mereka tau kemana Gugus mereka akan melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat tersebut. Panitia pun mulai menyapaikan beberapa arahan  dimulai dari mengatur posisi anggota pergugus agar mereka tidak tercecer dari teman gugusnya, mempersiapkan bahan yang akan digunakan selama pengabdian kepada masyarakat berlangsung, serta ada 1 panitia yang akan memandu Gugus tersebut untuk pergi ketempat pengabdian yang telah dibagikan, dan diiringi bareng kakak pamong masing-masing pergugus.
Gugus Agus Salim pun mendapatkan pengabdian kepada  masyarakat untuk bergotong royong ke Mesjid Raya Nagari Koto Baru. Sehingga Gugus Agus Salim langsung mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan selama gotong royong ke Mesjid berlangsung, seperti: Cangkul, Koran, dll. Perjalanan Gugus Agus Salim pun mulai dipandu oleh salah satu panitia dan kakak pamong dari Gugus Agus Salim. Dimana Gugus Agus Salim mulai meninggalkan lapangan kemah dan mulai berjalan menuju ketempat pengabdian masyarakat pada pukul 07.30, dimana Gugus Agus Salim selama menuju perjalan untuk pengabdian masyarakat ke Mesjid Raya Nagari Koto Baru dengan berjalan kaki, selama perjalanan tersebut Gugus Agus Salim menampilkan Yel-yel PNF, serta menampilkan jargon dan yel-yel Gugus Agus Salim. Selama perjalanan Gugus Agus Salim bertemu dengan warga Nagari Koto Baru yang sedang duduk di kedai,berjalan kaki,yang sedang mengendarai motor, dan ada juga yang sedang berjalan menuju sawah, dimana Gugus Agus Salim pun menerapkan 3S (Sapa, Salam, Senyum) kepada warga Nagari Koto Baru selama perjalanan dari keluar tempat kemah sampai ke Mesjid, dan Gugus Agus Salim bertemu dengan warga yang tinggal disekitaran mesjid untuk memintak izin untuk membersihkan Mesjid Raya Nagari Koto Baru.
       Setelah beberapa menit perjalanan Gugus Agus Salim pun sampai ketempat pengabdian masyarakat ke Mesjid Raya Nagari Koto Baru pada pukul 08.15, dimana seluruh anggota Gugus Agus Salim pun mengambil alat yang akan digunakan selama gotong royong berlangsung. Ada 1 orang yang mencangkul rumput, ada 2 orang yang mencabut rumput, ada 1 orang yang akan mengumpulkan rumput yang telah dicangkul/dicabut oleh anggota Gugus Agus Salim tersebut, serta ada 2 orang yang melap kaca dengan koran, ada juga 1 orang yang menyapu halaman luar mesjid yang telah dicangkul/dicabut dan ada juga 1 orang yang menyapu teras mesjid tersebut. Dengan adanya pembagian kerja selama gotong royong berlangsung pekerjaan tersebut terasa lebih ringan dan cepat diselesaikan dan tidak memakan waktu yang banyak. Selama kegiatan gotong royong/pengabdian masyarakat berlangsung Gugus Agus Salim bertemu dengan warga Nagari Koto Baru selama gotong royong di mesjid berlangsung. Dan warga memberikan apresiasi kepada Gugus Agus Salim telah membersihkan lingkungan mesjid tanpa ada paksaan. Gugus Agus Salim pun saling tolong menolong dalam bergotong royong dan bercerita, bercanda tawa selama gotong royong tersebut, lama kelamaan gotong royong pun selesai dilakukan oleh Gugus Agus Salim sekitar jam 11.20 WIB, dan anggota Gugus Agus Salim mulai membersihan diri dan perlengkapan goro tersebut.
       Setelah membersihkan diri dan peralatan goro Gugus Agus Salim pun mulai berjalan dari Mesjid Raya Nagari Koto Baru untuk balik ke kemah sekitar jam 11.30 WIB, selama perjalanan kami izin pamit kepada warga sekitar mesjid untuk balik ke kemah, dan selama perjalanan pulang Gugus Agus Salim masih menerapkan 3S (Senyum, Sapa, Salam). Selama perjalanan pulang kami masih menampilkan jargon beserta yel-yel Gugus Agus Salim.
KESIMPULAN DAN SARAN
Bahwasannya dengan adanya kegiatan Bakti Sosial Mahasiswa ini dapat menjalin hubungan sosial antara mahasiswa dengan masyarakat sekitar Nagari Koto Baru, serta dapat meningkatkan kerja sama dan mengimplementasikan sebuah nilai-nilai Pendidikan Non Formal yang telah dipelajari, seperti kepedulian sosial dan kerja sama dengan Anggota Gugus Agus Salim dalam bergotong royong dimesjid.
Dengan adanya Bakti Sosial Mahasiswa yang dilaksanakan oleh Departemen Pendidikan Non Formal merupakan langkah yang sangat positif dalam nilai-nilai gotong royong pada generasi muda saat ini, dengan adanya dukungan dari beberapa pihak.
Dengan adanya Bakti Sosial Mahasiswa ini agar tetap menjaga semangat untuk melaksanakan gotong royong dan memperluas jangkauan kegiatan dalam sebuah Gugus, agar bisa bekerja sama dan saling tolong menolong terhadap pekerjaan yang telah diberkan. Perlu dilakukan sebuah evaluasi secara berkala untuk mengukur keberhasilan sebuah kegiatan dan melakukan perbaikan jika diperlukan. Kurikulum Pendidikan Non Formal dapat diperkaya dengan beberapa materi-materi yang berkaitan dengan kegiatan sosial dan pengabdian masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Amroni. 2021. Pengabdian Masyarakat Bakti Sosial Berbagi Paket "Nasi Pahlawan" Peduli Covid-19 Di Graha Yatim Dan Dhuafa Kota Cirebon. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan. Vol 5, no.1. Universitas Catur Insan Cendikia. Kota Cirebon Jawa Barat.
Nursaid. Imral, Yusnanik Bakhtiar, Al Rafni, Susi Fitria Dewi. 2024. Peran BUMNag Kobar Mandiri Dalam Meningkatkan Kualitas Pemberdayaan Masyarakat. Journal Of Education, Cultural and politics. Vol 4, no.2. Universitas Negeri Padang.