Dosen di Indonesia juga sering kali harus berupaya mencari nafkah dengan melakukan banyak hal lain karena kecilnya penghasilan yang diperoleh seorang dosen. Malaysia, Singapura dan Australia membayar dosen dengan sangat layak. Bahkan dosen adalah jabatan elit yang diimpikan banyak orang. Gaji dosen Malaysia rata-rata perbulan adalah sebesar RM 7000, Singapura sebesar SGD 8000 dan Australia sebesar AUD 9000. Penghasilan ini jauh lebih besar dibandingkan dengan dosen di Indonesia.
Dosen di Indonesia juga dibebankan dengan matakuliah secara berlebihan. Seorang dosen harus melaksanakan tridharma pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat dengan beban minimal 12 SKS setiap semester. Dosen bisa mengajar 3-4 matakuliah jika masing-masingnya 3 SKS. Bahkan tidak jarang dosen di Indonesia yang mengajar lebih dari 4 matakuliah karena keterbatasan dosen. Sementara di luar negeri dosen bisanya hanya mengajar 1 atau 2 matakuliah setiap semesternya.
Solusi yang disarankan
Pemerintah harusnya meningkatkan kualitas seluruh perguran tinggi baik PTN maupun PTS di Indonesia sebelum mendatangkan dosen asing dan memberikan izin operasional kepada perguruan tinggi asing. Kemampuan bahasa inggris dosen dan mahasiswa harus ditingkatkan. Pemerintah sudah seharusnya menargetkan untuk menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa pengantar di level perguruan tinggi.Â
Pemerintah juga harus bisa menyediakan akses basis data lengkap jurnal internasional yang akan sangat membantu dosen dan mahasiswa di dalam menghasilkan karya ilmiah yang layak publikasi di jurnal internasional. Kesejahteraan dosen juga sudah seharusnya diperhatikan oleh pemerintah. Begitu juga dengan beban kerja dosen yang harusnya bisa diatur untuk mampu menghasilkan kualitas pengajaran yang berkualitas.Â
Keputusan yang bijak untuk kemajuan pendidikan bangsa haruslah dimulai dengan membangun dan memperbaiki kualitas pendidikan kita sendiri sebelum mengharapkan kontribusi dari pihak luar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H