Anjing ini pun saya pindahkan ke meja saja, biar tak rusak. Hahahaha....
Sofa berwana coklat muda ini nyaman sekali, apalagi di sisinya terdapat standing lamp dengan cahaya yang hangat. Di balik ini ada tirai yang dapat dibuka untuk menikmati luar jedela yang menghadap kolam dan jalan bebas hambatan yang indah di malam hari (Dokumen: Yakob Arfin)
Di kamar deluxe  tersedia pula sofa empuk berwarna coklat. Nyaman sekali. Apalagi di sebelahnya terdapat
standing lamp dengan cahaya monokrom yang hangat. Fasilitas ini bisa saya nikmati untuk sekadar nonton tv, baca buku sambil selonjoran atau main gitar untuk menyempurnakan misi saya menikmati waktu-waktu pribadi.
Oh ya, liburan kali ini saya sengaja membawa "Peter", gitar seorang kawan yang saya pinjam untuk menemani menikmati private room ini. Â Liburan dalam kota seperti ini memang saya persiapkan betul-betul agar dapat menikmatinya secara utuh dan nikmat versi saya. Termasuk membawa gitar ini.
Salah satu yang menarik di sini adalah disediakan dua kitab suci, yaitu Al Qur'an dan Alkitab yang diletakkan di laci samping tempat tidur (Dokumen: Yakob Arfin)
Dan sepanjang hari berada di kamar tak banyak yang saya lakukan selain betul-betul menimati kenyamanan kamar di hotel ini. Melakukan hal sederhana seperti menyeduh teh manis atau kopi hangat yang disediakan lengkap dengan
coffee/tea maker. Tidur-tiduran sambil nonton tayangan
Nat Geo Wild, atau memetik gitar sambil swa foto.Â
Menyenagkan khan?
Ah, liburan seperti ini efektif juga mereduksi letih yang tertimbun selama berbulan-bulan. Dan Best Western Premier The Hive berhasil memfasilitasi kebutuhan akan hal simple namun berarti.
Selain suasana dan fasilitas room service, saya pun menikmati kesempatan free breakfast kesokan harinya. Kali ini pun saya ingin betul-betul mencicipi apa yang menggoda saya.
Pilihan pertama sebagai pembuka: buah potong, dish stew, dan american breakfast. Soal rasa? Jangan ditanya, nikmatnya hakiki. Namun pastikan saat sarapan di hotel, kita mengambil menu secukupnya sesuai kebutuhan, bukan sekadar keinginan agar tak mubazir (Dokumen: Yakob Arfin)
Biasanya saya tak terllalu menikmati
breakfast dengan berkualitas karena di bawah hasrat lapar mata untuk mencoba semua hidangan. Akhirnya saya kekenyangan di awal tanpa menikmati setiap rasa yang otentik.
Di sini saya belajar menikmatinya perlahan-lahan. Setiap kudapan yang akan saya nikmati, saya pertimbangkan dahulu nilai manfaat, rasa dan cerita di balik makanannya.
Menu buffet selau menggugah selera. Apakah kamu punya pendapat yang sama? (Dokumen: Yakob Arfin)
Piring pertama, saya cukup mengambil beberapa potong buah papaya, nanas dan semangka. Tak perlu banyak, secukupnya saja. Kemudian saya lanjutkan dengan American breakfast dengan porsi yang cukup.
Saya mengambil scrambled egg yang telah dikombinasi dengan keju, ham, Bombay dan paprika. Lalu saya sandingkan dengan sesendok red bean yang rasanya gurih asam manis, beberapa butir baby potato, dan ham. Untuk menyegarkan tenggorokan saya cukup mengambil jus apel dan air mineral.
Lihat Trip Selengkapnya