Mohon tunggu...
YAKOB ARFIN
YAKOB ARFIN Mohon Tunggu... Buruh - GOD LOVES TO USE WHO ARE WILLING, NOT NECESSARILY THE CAPABLE

Addicted by Simon Reeve which experts conflict resolution documentary with his journey around the Carribean

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Staycation dalam Kota, Hotel Dekat Halim Bisa Jadi Pilihan

26 Juni 2019   18:03 Diperbarui: 28 Juni 2019   16:03 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kamar saya terletak di Lt. 12. Pada ketinggian ini saya dapat menikmati pemandangan tol dalam kota yang menawan di malam hari (Dokumen: Yakob Arfin)

Sebelumnya saya pernah memutuskan untuk berlibur "staycation" di lokasi yang sangat dekat dari rumah kos, tempat saya tinggal di kawasan Setiabudi. Jaraknya hanya 1,5 Km dari kamar minimalis yang saya sewa secara bulanan. Tak salah memang, liburaan versi ini rasanya menyenangkan.

Dan sejak itu saya menjadi 'ketagihan'. Tapi kali ini saya ingin staycation di sebuah penginapan yang tak terlalu jauh pula dari kosan. Maka saya memilih hotel dalam kota Jakarta saja biar gampang, mudah dan irit pula, karena liburan tak perlu jauh-jauh khan?

Saya pun tertarik untuk mencoba menginap di sebuah hotel dekat Halim Perdanakusuma, sebuah bandara sekaligus  markas Komando Operasi Angkatan Udara di Jakarta Timur.

Lokasinya strategis tak jauh dari jalan bebas hambatan di kawasan Cawang, memudahkan saya untuk mengakses hotel bintang 5 Jakarta Timur  yang konon manajemennya di bawah hotel chain terbesar dunia, Best Western International.

Hmmm, poin ini nih yang juga menarik perhatian saya. Saya makin penasaran bagaimana rasanya berleha-leha di hotel internasional. Ah, daku makin tak sabar. Kalau begitu, yuk lah, langsung saja tengok masuk ke kamar saya di lantai 12 nomor 1215.

Kamar saya terletak di Lt. 12. Pada ketinggian ini saya dapat menikmati pemandangan tol dalam kota yang menawan di malam hari (Dokumen: Yakob Arfin)
Kamar saya terletak di Lt. 12. Pada ketinggian ini saya dapat menikmati pemandangan tol dalam kota yang menawan di malam hari (Dokumen: Yakob Arfin)
Menginjakkan kaki di lantai 12 saya pun bergegas menyisir koridor untuk mencari pintu bernomor 1215. Wah, tak dinyana, posisi kamar saya menghadap ke arah yang saya idam-idamkan, yaitu arah kolam renang dengan latar belakang pemandangan jalan tol, yang tentunya sangat apik ketika dinikmati malam hari dari ketinggian seperti ini.

Setelah kartu akses saya sandarkan di kotak kartu, lampu pun menyala dengan warna yang hangat. Tak menyolok, tak bikin sakit mata. Suasana pencahayaan kamar seperti ini rasanya cocok dengan pribadi saya yang plegmatis melankolis.

Saatnya membuka akses dan mulai bereksplorasi memaksimalkan liburan ala dalam kota di Best Western Premier The Hive (Dokumen: Yakob Arfin)
Saatnya membuka akses dan mulai bereksplorasi memaksimalkan liburan ala dalam kota di Best Western Premier The Hive (Dokumen: Yakob Arfin)
Suasana ini bisa membuat saya terus-terusan memutar instrumen lofi hip hop beat yang nyaman untuk berdiam diri sambil membaca, duduk sembari menatap jendela atau menulis sesuatu. Sungguh menyenangkan.

Suasana temaram yang menenangkan untuk beristirahat. Kalau suasan sendu begini, saya paling suka memutar instrumen lofi hip hop yang menggiring saya untuk tidur pulas (Dokumen: Yakob Arfin)
Suasana temaram yang menenangkan untuk beristirahat. Kalau suasan sendu begini, saya paling suka memutar instrumen lofi hip hop yang menggiring saya untuk tidur pulas (Dokumen: Yakob Arfin)
Oh ya, menyusur masuk ke dalam, di kamar deluxe saya disambut tempat tidur yang luas (double bed). Di atas bed cover dan linen putih saya dikejutkan lagi dengan anjing lucu berwarna putih yang dikreasikan dari kain handuk.

Saya tak menyangka akan disambut dengan keunikan seperti ini. Biasanya seni handuk yang dibentuk seperti angsa sering saya jumpai di foto instagram atau story kawan-kawan saya di sebuah hotel saat mereka berbulan madu. Saya menduga, biasanya service semacam ini adalah service by order. Sebelumnya saya tak pernah dapat service seperti ini.

Sedangkan di Best Western untuk deluxe room double bed, seni handuk berbentuk hewan sudah menjadi SOP layanan servis bagi setiap tamu. Wah, saya jadi merasa istimewa hanya lewat sentuhan personal sederhana ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun