Mohon tunggu...
YAKOB ARFIN
YAKOB ARFIN Mohon Tunggu... Buruh - GOD LOVES TO USE WHO ARE WILLING, NOT NECESSARILY THE CAPABLE

Addicted by Simon Reeve which experts conflict resolution documentary with his journey around the Carribean

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Siapa pun Punya Harapan, Termasuk Anak Yatim Piatu Nurul Quran

28 Mei 2019   01:18 Diperbarui: 28 Mei 2019   01:24 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adik-adik yayasan Nurul Quran Cawang dan Rawa Bunga menanti Harley davidson Club di pelataran Best western Premier The Hive mengenakan pakaian serba putih (Dokumen: BWPTH)

Sore itu, Jumat (24/5) saya kembali terberkati ketika melihat adik-adik yatim piatu dengan raut polosnya menampakkan kesenangan yang begitu luar biasa, bahkan lewat hal sederhana saja.

Ara misalnya, gadis kecil usia 8 tahun dari Yayasan Nurul Qur'an Cawang,  terkesima ketika suara knalpot motor gede berderum dari arah parkiran Hotel Best Wetern The Hive, Cawang.

Sekitar delapan hingga sepuluh motor gede dengan beragam seri satu per satu memasuki pelataran lobi di penginapan berbayar bintang lima tersebut.

Sementara Ara dan kawan-kawan cilik lainnya dari Nurul Quran dan Rawa Bunga telah menunggu dengan pakaian serba putih.

Adik-adik yayasan Nurul Quran Cawang dan Rawa Bunga menanti Harley davidson Club di pelataran Best western Premier The Hive mengenakan pakaian serba putih (Dokumen: BWPTH)
Adik-adik yayasan Nurul Quran Cawang dan Rawa Bunga menanti Harley davidson Club di pelataran Best western Premier The Hive mengenakan pakaian serba putih (Dokumen: BWPTH)

"Kami ingin agar kegiatan seperti ini (fun riding dan menginap), anak-anak bisa termotivasi belajar dan bekerja lebih rajin untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, itu saja harapan kami"  tukas IB Santoso, General Manager Best Western Premier The Hive.

Bagi Santoso, Ramadan adalah momentum yang baik untuk berbagi berkat dan nikmat. Khususnya bagi anak-anak usia dini yang kini belajar hidup mandiri, meski tanpa ayah dan ibu.

Santoso pun berinisiatif menggandeng Komunitas D'Bodorz, (Harley Davidson Club) untuk menghibur mereka lewat hal sederhana, yaitu mencicipi bagaimana rasanya dibonceng dengan motor berbadan besar ini.

Saat saya coba menghampiri Ara, dengan antusias ia bertanya seolah saya yang punya kendaran ini "Kak, Kak, aku boleh naik motor yang ada tulisan 'Police'nya nggak kak?"

"Tentu saja boleh Ara. Gih bilang sama om yang pakai kaos hitam," demikian saya mengarahkan.

Tak lama satu per satu secara bergantian mereka diajak keliling kawasan hotel dengan dibonceng Harley Davidson.

Tim Harley davidson Club (Komunitas D' Bodorz) mengajak adik-adik untuk mencicipi dibonceng dengan motor gede (Dokumen: BWPTH) 
Tim Harley davidson Club (Komunitas D' Bodorz) mengajak adik-adik untuk mencicipi dibonceng dengan motor gede (Dokumen: BWPTH) 

Waktu sudah menunjukkan jam berbuka puasa saat kegiatan bonceng-membonceng ini selesai. 

Dengan tertib adik-adik ini mengikuti arahan untuk ke masuk Ruang Dorsata untuk menyimak tausiyah dan dilanjut dengan buka puasa bersama.

Satu hal yang kemudian baru saya ketahui adalah 100 adik-adik yatim piatu ini juga berkesempatan untuk menginap di Hotel Best Western The Hive.

Tentu ini memberi pengalaman yang terus melekat dalam ingatan mereka. 

Bagi saya sebagai orang dewasa, barangkali ini hanya hal biasa, menginap di sebuah hotel. Namun berbeda dengan anak-anak.

Saat itu pula saya coba merefleksikan ingatan saya saat usia saya kala itu baru 12 tahun dan pertama kali mneginap di  sebuah Vila, di Lawang Kabuapten Malang.

Hingga saat ini saya masih ingat betul setiap sudut ruang dan lokasinya, terlebih saat saya melintasi tepat di depan Vila tersebut menggunakan bus patas ke arah Malang.

Momen seperti ini akan terus ia rekam dalam alam bawah sadar anak-anak ini. Terlebih dalam obrolan singkatnya dengan adik-adik ini, IB Sanstoso pun menuturkan bahwa kelak mereka juga punya kesempatan yang sama untuk jadi orang yang berhasil, termasuk menjadi pengusaha hotel.

Sesaat kemudian saya pun termenung, bahwa untuk menjadi dampak bagi orang lain tak melulu lewat cara yang besar atau spektakuler, namun lewat hal sederhana sekalipun dapat membangun satu harapan kecil bagi orang lain, yang di kemudian hari menjadi sesuatu yang besar.

Ramadan seperti yang berlangsung pada bulan ini adalah momen yang apik untuk berbagi, untuk refleksi sekaligus mengukur diri sudah seberapa banyak kita berpengaruh bagi orang lain.

Bahwasanya satu titik rasa manis mampu mengkhamiri seluruh adonan, demikian juga satu kebaikan akan merebak luas ke sekeliling kita.

Sudah kah manisnya hidupmu hari ini dirasakan oleh orang lain?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun